Sukses

AS Tewaskan Jenderal Top Iran, Potensi Perang Dunia III Jadi Trending

Perang dunia III jadi trending karena AS menewaskan jenderal Iran. Warganet takut?

Liputan6.com, Washington, D.C. - Amerika Serikat (AS) atas komando Presiden Donald Trump telah menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani. Serangan itu dilakukan menggunakan drone ke mobil yang ditumpangi target ketika ia berada di Baghdad, Irak.

Qasem Soleimani merupakan jenderal berpengaruh yang memimpin pasukan Quds. Ia berperan mengurus intel dan pasukan proxy Iran di wilayah Timur Tengah.

Quds termasuk ke dalam daftar teroris AS. Pasukan tersebut diketahui membantu Presiden Presiden Bashar al-Assad di Suriah dan pasukan Houthi di Yaman. Militer AS juga berkata Soleimani merencanakan penyerangan terhadap diplomat-diplomat AS.

Pengamat politik global berkata bahwa konflik AS-Iran utamanya akan berlangsung di Irak, namun begitu kabar kematian Soleimani tersebar tagar terkait Perang Dunia III langsung merajai Twitter. 

Hanya saja tak disangka bahwa tagar itu kebanyakan berisi respons sarkastis anak muda terkait prospek perang dunia III.

Respons berada di seputar Generasi Z (generasi akhir 1990-an) yang berharap siap menikah tahun ini namun ada perang dunia III antara AS dan Iran.

Seorang warganet menampilkan meme respons personifikasi visual Perang Dunia III yang menatap harapan Generasi Z.

Banyak orang kaget Perang Dunia III terjadi, padahal baru tahun baru: 

Ada meme yang menunjukan respons orang Eropa yang membuka Twitter namun ada tagar perang dunia. Kejadian penembakan Jenderal Soleimani berlangsung Jumat pagi waktu Irak ketika masih malam di Eropa.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Ada pula yang tinggal di Kanada yang merasa tenang karena negaranya aman sementara AS berperang. 

Hingga kini masih banyak meme atau video TikTok terkait perang dunia yang viral. 

3 dari 3 halaman

Pengamat: Konflik Tak Akan Tersebar

Analis dari Eurasia Group memprediksi akan ada pembalasan dalam sebulan, namun efeknya hanya terjadi di Irak. 

"Para pasukan militer yang didukung Iran akan menyerang basis-basis AS dan beberapa tentara AS akan dibunuh; AS akan meretaliasi dengan serangan-serangan di dalam Irak," ujar anais Henry Rome dan Cliff Kupchan seperti dikutip CNBC.

Taktik Iran lain adalah mengincar pengiriman minyak di wilayah Timur Tengah. Iran diprediksi tidak akan menyerang langsung kepentingan minyak Arab Saudi atau negara jazirah lain karena cemas jika negara-negara tersebut malah bersatu. 

"Iran sepertinya tidak akan segera menyerang infrastruktur minyak Saudi atau Emirat atau basis-basis AS di Arab Saudi, UEA, Bahrain atau Qatar. Langkah-langkah tersebut akan memberi efek mempersatukan negara teluk melawan Tehran," lanjut analis Eurasia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.