Sukses

Apartemen di Las Vegas Kebakaran, 6 Orang Tewas dan 13 Terluka

Kebakaran melanda sebuah gedung apartemen tiga lantai di pusat kota Las Vegas.

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran melanda sebuah gedung apartemen tiga lantai di pusat kota Las Vegas. Insiden ini menewaskan enam orang dan memaksa beberapa penduduk melompat dari jendela lantai atas untuk menghindari asap tebal.

Penyelidik melaporkan, kebakaran mulai terjadi pada Sabtu 21 Desember subuh, di sekitar kompor dalam unit lantai pertama gedung yang terletak beberapa blok dari Fremont Street District, pusat turis Las Vegas.

Salah seorang penghuni Matthew Sykes mengatakan, saat akan melarikan diri ia melihat salah satu ujung lorong lantai dua tersumbat asap hitam pekat. Ia bersama istrinya pun tidak bisa melewati tangga untuk keluar gedung.

"Seluruh tempat itu seperti awan hitam besar asap, tidak bisa turun tangga," kata Sykes kepada The Associated Press, dilansir Minggu (22/12/2019).

Petugas pemadam kebakaran yang tiba di tempat kejadian mulai merawat yang terluka dan menggunakan tangga untuk menyelamatkan banyak orang yang sudah melompat atau tergantung dari jendela. "Hal pertama yang Anda pikirkan adalah: Kita harus menyelamatkan orang-orang itu. Jatuh 16 kaki (4,9 meter) atau lebih tinggi bisa berakibat fatal,' kata juru bicara departemen pemadam kebakaran Tim Szymanski.

"13 orang terluka, sebagian besar karena menghirup asap, tetapi para korban juga mengalami patah tulang," imbuh Szymanski.

The Las Vegas Review-Journal melaporkan, seorang wanita hamil usia trimester pertama jatuh setelah tangannya lepas dari seutas seprai saat turun dari apartemennya di lantai tiga. Ia mengalami beberapa patah tulang. Suaminya mengatakan, tenaga medis menyatakan detak jantung janin tampak kuat.

"Tiga orang ditemukan tewas di apartemen tempat kebakaran dimulai," ungkap Szymanski.

Tidak segera jelas apakah ada yang meninggal setelah jatuh atau melompat dari jendela, kata Szymanski. Tidak ada petugas pemadam kebakaran yang terluka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Kebakaran

Penyebab kebakaran tampaknya tidak disengaja, dan api sebagian besar berada pada unit lantai pertama di dekat kompor berada. "Pemadam kebakaran menemukan kompor menyala," kata Szymanski.

Penduduk mengatakan kepada penyelidik bahwa beberapa telah menggunakan kompor apartemen mereka untuk menghangatkan tubuh karena bangunan itu kekurangan panas. Suhu semalam telah turun ke 30-an tinggi, menurut Layanan Cuaca Nasional. Ahli meteorologi, Chris Outler, mengatakan suhu terendahnya adalah 40 derajat (4,4 Celsius) pada Minggu dini hari.

Szymanski mengatakan petugas pemadam kebakaran melaporkan bahwa alarm asap berbunyi, tetapi bukan alarm kebakaran. Kantor Pemadam Kebakaran Negara Bagian akan menyelidiki pelanggaran kode, termasuk yang melibatkan alarm kebakaran, katanya.

Kantor penegakan kode kota tidak segera mengirim pesan telepon pada hari Sabtu. Undang-undang negara mewajibkan tuan tanah menyediakan panas, tetapi juga menyerahkannya kepada penduduk untuk memberi tahu tuan tanah.

Kebakaran ini mungkin jadi yang paling mematikan di daerah Las Vegas sejak 1980, ketika 87 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka dalam kebakaran di MGM Grand Hotel.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan sekitar 50 orang terlantar dan Palang Merah Nevada Selatan mengatakan mengirim personel untuk memberikan bantuan. Catatan kabupaten menyebutkan gedung itu memiliki 41 unit.

Karena jelaga di seluruh gedung, penghuni tidak akan dapat kembali ke gedung, kata Szymanski.

 

"Api menyebabkan sekitar $ 475.000 kerusakan, kata Szymanski kepada Review-Journal.

Sal Moreno, yang tinggal di gedung apartemen di sebelahnya, mengatakan polisi menggedor pintu sekitar pukul 4.30 pagi dan ia melarikan diri ke jalan yang diterangi dengan mobil polisi, ambulans, dan truk pemadam kebakaran.

"Mereka membuat kita pergi," kata Moreno. "Ada orang yang kehabisan dengan kucing dan anjing mereka. ... Itu sibuk. Itu sibuk. Itu gila."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.