Sukses

Dofida dan Noifasui, Dua Nama Bintang Baru dari Nias Indonesia yang Menghiasi Angkasa

Dua nama bintang dari planet sistem dinamai dari bahasa Nias.

Liputan6.com, Jakarta - Akun Instagram Himpunan Astronomi Indonesia @hai.ias mengumumkan pada Selasa 17 Desember 2019 bahwa bintang HD 117618 dan planet yang mengitarinya HD 117618 b, resmi diberi nama dari Indonesia.

"Indonesia diamanahi IAU untuk menamai bintang HD 117618 dan planet yang mengitarinya, yaitu HD 117618 b. Sistem keplanetan ini terletak di rasi Centaurus," tulis akun @hai.ias yang Liputan6.com kutip Rabu (18/12/2019).

"Nama Noifasui untuk eksoplanet dan Dofida untuk bintang tersebut diambil dari bahasa Nias," sambung pengumuman tersebut.

Dalam pengumuman tersebut, Dofida berarti bintang kita, sedangkan Noifasui dapat diartikan telah mengelilingi. Jadi, Planet Noifasui telah dan akan terus mengelilingi bintang kita, Dofida.1d

Sementara itu, sistem keplanetan keduanya berada di rasi Centaurus. Rasi tersebut terletak di belahan langit selatan, sehingga mereka yang tinggal di Indonesia dapat terus menyaksikannya di langit malam.

 

 

Pada 17 Desember 2019, nama-nama 112 set eksoplanet dan bintang diumumkan pembawa acara dalam kampanye IAU100 NameExoWorlds di konferensi pers di Paris, Prancis.

Dalam rangka peringatan 100 tahun Perhimpunan Astronomi Internasional (IAU100) pada tahun 2019, 112 negara menyelenggarakan kampanye nasional yang mendapatkan partisipasi langsung dari lebih 780.000 orang di seluruh dunia, yang mengusulkan dan memilih nama untuk setiap planet eksoplanet dan bintang induknya. Demikian dikutip dari phys.org, Rabu (18/12/2019).

Proyek IAU100 NameExoWorlds melihat adanya antusiasme yang besar dari seluruh dunia. Publik bersemangat untuk terlibat dalam kesempatan yang menarik ini dalam menyarankan nama yang bermakna, kreatif dan unik untuk sistem planet eksoplanet untuk negara masing-masing.

Ini baru kedua kalinya dalam sejarah, di mana kampanye telah mengarah pada penamaan bintang dan planet eksoplanet.

Secara keseluruhan, 360.000 proposal untuk pemilihan nama diterima dari 112 negara. Komite Nasional di masing-masing negara mengurangi proposal mereka, menjadi daftar pendek kandidat nasional, yang kemudian diberikan kepada publik untuk dipilih. Sebanyak 420.000 orang memberikan suara untuk kandidat pilihan mereka.

Proyek ini akan memiliki dampak yang bertahan lama, karena nama-nama pemenang akan digunakan secara paralel dengan nomenklatur ilmiah yang ada, dikreditkan kepada orang, kelompok atau lembaga yang menyarankan mereka.

Proyek global IAU100 NameExoWorlds disusun untuk menciptakan kesadaran akan tempat kita di Semesta dan untuk merenungkan bagaimana Bumi akan berpotensi dirasakan oleh peradaban di planet lain.

Karena IAU adalah otoritas yang bertanggung jawab untuk menetapkan penunjukan dan nama resmi untuk benda-benda langit, perayaan IAU100 pada tahun 2019 digunakan sebagai acara khusus untuk menawarkan setiap negara kesempatan untuk menyebutkan satu sistem planet, yang terdiri dari sebuah planet eksoplanet dan bintang induknya.

Manajer Proyek IAU100 NameExoWorlds, Eduardo Monfardini Penteado mengatakan, "Kampanye IAU100 NameExoWorlds memberi kesempatan yang menarik bagi masyarakat untuk membantu penamaan lebih dari 100 dunia baru dan bintang-bintang mereka, dan untuk membantu IAU membangun tema penamaan yang bijaksana untuk menamai penemuan masa depan di sistem itu."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dofida dan Noifasui, Nama yang Dipilih dari Indonesia

Nama dari bahasa Nias dipilih sebagai nama populer bintang dan planet pada sistem HD 117618. Dofida disematkan sebagai nama populer dari bintang HD 117618, sedangkan Noifasui sebagai nama populer dari planet HD 117618b yang mengitari bintang induknya.

Dilansir dari LangitSelatan.com, nama Dofida dan Noifasui diusulkan oleh Modesta Telaumbanua dari Nias, Sumatera Utara, dengan harapan agar seluruh manusia dapat terus menyaksikan cahaya bintang ini di langit malam. Meskipun tentu saja, untuk melihat bintang Dofida diperlukan teleskop karena kecerlangan bintang ini termasuk redup untuk bisa dilihat dengan mata tanpa alat.

Dofida dan Noifasui mengangkat tema istilah dan frasa terkait bintang dan planet serta kondisi fisiknya dalam bahasa Nias yang banyak digunakan di Pulau Nias dan Pulau Batu di bagian timur laut Indonesia.

Bintang Dofida berasal dari gabungan kata "dofi", yang berarti bintang, dan "da", yang berarti kita. Jadi, Dofida bermakna bintang kita. Sedangkan planet Noifasui berasal dari gabungan kata “ifasui”, yang berarti mengelilingi, dan "no", yang berarti telah dan terus terjadi sampai saat ini.

Dengan demikian, bisa dimaknai bahwa dalam sistem keplanetan ini, planet Noifasui mengelilingi bintang kita, Dofida.

Dofida dan Noifasui dipilih oleh IAU dari 3 pasang kandidat yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Dua kandidat lainnya, Cenderawasih – Cendana dan Komodo – Tengkawang tidak berhasil menjadi nama terpilih, meskipun dari pemungutan suara, Cenderawasih – Cendana memeroleh suara terbanyak. Meskipun demikian, kedua kandidat ini juga mengusung tema menarik yang berasal dari flora dan fauna khas di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.