Sukses

Asteroid Sebesar Menara Willis Chicago Dekati Bumi Sehari Setelah Natal

Asteroid besar akan mendekat dengan aman melewati Bumi tepat setelah Natal, menurut NASA.

Liputan6.com, Jakarta - Asteroid yang dikenal sebagai 310442 (2000 CH59) akan melakukan pendekatan terdekatnya dengan Bumi pada 26 Desember pukul 07.54 UTC. Hari itu, jarak batu luar angkasa tersebut dengan planet manusia sekitar 0,05 unit astronomi, atau 4,5 juta mil.

Perhitungan itu berdasarkan data dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS). Direktur CNEOS Paul Chodas mengatakan, ukuran "dekat" asteroid dengan Bumi ini hanya dalam istilah astronomi, tidak dalam istilah manusia.

"Pada jarak terdekatnya, CH59 akan sekitar 19 kali lebih jauh dari bulan," katanya kepada Newsweek, seperti dikutip pada Minggu (15/12/2019).

"Meskipun kita tahu sedikit tentang sifat-sifat asteroid ini, kita memang memiliki gambaran kasar tentang ukurannya berdasarkan kecerahannya," imbuh Chodas.

CNEOS memperkirakan asteroid ini memiliki diameter antara 919 dan 2.034 kaki. Jika mengambil perkiraan atas, ini akan membuatnya sedikit lebih besar dari Menara Willis di Chicago (biasanya disebut sebagai Menara Sears) yang tingginya lebih dari 1.700 kaki.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Cepat dari F-16

Menurut CNEOS, asteroid akan melakukan perjalanan melewati Bumi dengan kecepatan mengejutkan sekitar 27.500 mil per jam, atau sekitar 18 kali lebih cepat daripada jet tempur F-16 yang bergerak dengan kecepatan penuh.

CH59 digambarkan sebagai objek dekat Bumi (Near Earth Object/NEO), yakni setiap komet atau asteroid yang lintasannya mengelilingi matahari membawanya dalam jarak 121 juta mil dari bintang dan 30 juta mil dari orbit planet manusia.

Selain itu, CH59 diklasifikasikan sebagai "berpotensi berbahaya" karena diperkirakan memiliki diameter lebih dari 460 kaki dan lintasan masa depannya diperkirakan akan membawanya dalam 0,05 unit astronomi Bumi.

"Selama berabad-abad dan ribuan tahun (asteroid ini) mungkin berevolusi menjadi orbit yang melintasi bumi," ujar Chodas. "Jadi adalah bijaksana untuk terus melacak (asteroid ini) selama beberapa dekade mendatang dan untuk mempelajari bagaimana orbit mereka berkembang."

 

3 dari 3 halaman

Tak Berpeluang Tabrak Bumi

Dalam kasus CH59, orbit asteroid ini diketahui dengan sangat baik. Proyeksi CNEOS menunjukkan bahwa batu ruang angkasa tidak memiliki peluang untuk bertabrakan dengan Bumi pada abad mendatang.

Proyeksi ini pertama kali ditemukan dalam survei LINEAR pada 2 Februari 2000 dan telah dilacak para ilmuwan sejak saat itu.

Saat ini, diketahui ada sekitar 25.000 NEO yang berdiameter lebih dari 460 kaki. Chodas mengaku pihaknya telah menemukan sekitar 35 persen dari total angka.

"Tetapi jika Anda menghitung semuanya lebih dari 10 meter, total populasi meningkat menjadi sekitar 100 juta, di mana kami hanya menemukan sebagian kecil dari persen," kata Chodas.

"Untuk asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA), total populasi diperkirakan sekitar 5.000," ia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.