Sukses

Donald Trump Tak Terima Greta Thunberg Jadi Person of the Year Versi TIME

Donald Trump sepertinya tak terima karena gagal menjadi Person of the Year.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terdengar tak terima dengan terpilihnya Greta Thunberg. Ia pun memakai platform favoritnya, Twitter, untuk melancarkan ledekan kepada aktivis 16 tahun itu. 

Dilansir dari VOA Indonesia, Jumat (13/12/2019), Trump menyebut Greta memiliki masalah dalam mengendalikan amarahnya.

“Sangat konyol. Greta harus mengatasi persoalan amarahnya,” tulis Trump pada akun Twitternya, dan menambahkan bahwa dia, “harus pergi menonton film klasik bersama teman! Santai Greta, santai.”

Kritik terhadap seorang anak kecil oleh Presiden Amerika sangat tidak biasa, dan itu terjadi sehari setelah Thunberg diberi gelar Time’s Person of the Year for 2019. Sebelumnya Trump adalah kandidat untuk gelar tersebut tahun ini.

Komentar Trump kemudian mendapat perhatian dan tanggapan tersirat dari Greta Thunberg.

Anak berusia 16 tahun itu merespon cuitan Trump dengan mengganti bio Twitternya menjadi: “Seorang remaja yang berkutat dengan masalah amarahnya. Saat ini sedang bersantai dan menonton film klasik bersama teman.”

Balasan terhadap kritik yang disampaikan Trump untuk Thunberg terjadi sangat cepat di media sosial. Banyak pengguna Twitter yang menuduh Trump melakukan perundungan atau bullying. Meski begitu ada juga yang mendukung Trump.

Greta Thunberg adalah orang termuda yang memenangkan penghargaan paling bergengsi dari majalah Time setelah ia menjadi aktivis lingkungan paling menonjol di seluruh dunia dengan cepat.

Pemimpin redaksi Edward Felsenthal membuat pengumuman tersebut hari Rabu ketika tampil di acara NBC Today.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Greta Memiliki Autisme

Greta Thunberg sebetulnya menyandang sebua bentuk autisme, yaitu sindrom Asperger. Dan ia pun tidak malu mengakuinya, bahkan menyebut hal itu sebagai kekuatan super. 

Menurut situs Austism.org.uk, penderita Asperger memiliki kesulitan dalam berkomunikasi. Penyandang kondisi ini bisa memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. 

Kondisi ini menyebabkan seseorang sulit berkomunikasi, kesulitan mengontrol ekspresi wajah, sulit memahami lelucon serta konsep-konsep abstrak.

Mereka yang punya kondisi ini pun tetap berpenampilan selayaknya orang pada umumnya. Jika tak memahami kondisi ini, anak kecil malah dikira nakal, sementara orang dewasa akan menganggap diri mereka disalahpahami.

Asperger tidak bisa disembuhkan. Di Inggris satu dari 10 orang menyandang kondisi ini. Untuk mendiagnosisi kondisi asperger maka diperlukan bantuan profesional.

Kritikan Trump kepada Thunberg sendiri dianggap seksis dan ableist oleh media The Guardian dan Vox. Ableist yakni ketika seseorang mendiskriminasi orang lain berdasarkan disabilitas. Namun belum jelas apakah Donald Trump mengetahui kondisi mental Thunberg. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.