Sukses

2 Bom Rakitan Berdaya Ledak Tinggi Ditemukan di Sekolah Hong Kong, Teror?

Penjinak bom menjinakkan dua perangkat peledak buatan rumah yang mengandung 10 kg (22lb) bahan peledak tingkat tinggi.

Liputan6.com, Hong Kong - Dua bom ditemukan di sekolah di Hong Kong pada Senin 9 Desember 2019.

Pihak sekolah tempat dua bom ditemukan pada hari Senin menyatakan tidak ada bukti yang menghubungkan perangkat peledak itu dengan anggota sekolah mana pun, ketika para siswa mengikuti ujian sesuai jadwal pada Selasa (10/12/2019) pagi.

Senin malam, petugas penjinak bom menjinakkan dua perangkat peledak buatan rumah yang mengandung 10 kg (22lb) bahan peledak tingkat tinggi di Kampus Wah Yan College Hong Kong di Queen's Road East, Wan Chai.

Seorang pembersih sekolah melihat bom di bawah sebuah pilar bangunan pada Senin sekitar pukul 17.30 sore.

"Situs tempat bom itu ditemukan milik sekolah, tetapi itu adalah area terbuka di luar gerbang yang dapat diakses oleh publik," kata pihak sekolah dalam sebuah pernyataan.

Jadi Ying-lun, seorang asisten penyelia di sekolah itu, mengatakan bahwa mereka "tidak menemukan bukti yang menunjuk pada guru atau siswa yang bertanggung jawab atas penempatan atau membuat bom", tetapi mengatakan area di mana alat itu ditemukan tidak tercakup oleh kamera keamanan.

Menurut polisi, dua alat peledak itu mengandung dua jenis bahan peledak yang berbeda, dan memiliki jangkauan hingga 50 hingga 100 meter (164 hingga 328 kaki).

Polisi Hong Kong mengatakan perangkat peledak yang dibuat dengan ponsel, itu mengandung paku dan memiliki daya ledak tinggi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi Sekolah Aman

Jadi mengaku kaget dan khawatir ketika polisi memberi tahu pihak sekolah tentang bom di kampus.

"Sejauh yang kami tahu, polisi menutup jalan-jalan terdekat tadi malam dan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Mereka mengangkat barikade sebelum tengah malam. Jadi kami yakin kampusnya aman," kata So.

Seorang mahasiswa bernama Form Six mengatakan ia melewati daerah tempat bom ditemukan beberapa kali pada hari Senin.

"Saya agak khawatir karena bom itu diletakkan tepat di sekolah," kata Form Six.

Tapi Chan, 13 seorang siswa Form One yang menolak untuk memberikan nama lengkapnya, menduga bom itu bisa saja ditanam oleh orang luar karena kampus itu berada di sebuah bukit yang dikelilingi oleh jalan-jalan umum.

"Saya rasa siswa kami tidak dapat melakukan hal seperti itu," kata Chan.

Seorang siswa di Form Three, yang dikenal sebagai Tsang, mengatakan ia mengetahui sebuah bom telah ditemukan di kampus melalui media sosial pada Senin malam.

"Aku tidak terlalu khawatir untuk pergi ke sekolah hari ini, setidaknya bomnya dilepas," katanya. "Saya tidak berpikir siswa kami membuat (bom)."

Seorang ayah yang mengantar putranya ke sekolah dengan mobil mengatakan ada pemberitahuan online semalam untuk meyakinkan orangtua bahwa sekolah itu aman. "Itu harus aman. Saya juga akan datang untuk menjemput anak saya setelah ujian," kata ayah, yang memberi nama keluarga sebagai Hon.

Juru bicara sekolah mengatakan siswa dari Form One hingga Form Five mengikuti ujian akhir semester pada hari Selasa, sementara siswa Form Six akan melanjutkan kelas mereka. Keduanya berakhir pada pukul 13.10.

 

3 dari 3 halaman

Kondisi Hong Kong

Selama enam bulan terakhir, Hong Kong telah diguncang oleh gerakan anti-pemerintah yang dipicu oleh undang-undang ekstradisi yang sekarang ditarik. Semakin banyak bentrokan antara pemrotes dan polisi.

Pada hari Minggu, Pengadilan Banding Final di Central dan Pengadilan Tinggi di Admiralty dibom selama rapat umum. Senjata termasuk pistol semi-otomatis Glock dengan lima magasin, tiga belati, pisau dan 105 peluru juga disita sebelum rapat umum dimulai.

Sejak Juni, polisi telah menangkap 6.022 orang berusia antara 11 dan 84 tahun karena pelanggaran yang terkait dengan protes. Dari tahanan, 2.392 adalah mahasiswa.

Polisi juga menemukan lebih dari 10.000 bom molotov di beberapa universitas pada November, setelah pengunjuk rasa membarikade diri di kampus-kampus dan melawan polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.