Sukses

Tega, Ibu di Kentucky Jual Bayinya Seharga Rp 28 Juta

Ibu di Kentucky menjual bayinya.

Liputan6.com, Green Bowl - Polisi di Kentucky meringkus seorang ibu yang ketahuan menjual salah satu anaknya. Total tiga orang diringkus karena terlibat aksi jual-beli bayi ini.

Dilaporkan Kentucky.com, Rabu (4/12/2019), wanita bernama Maria Domingo Perez (31) menjual bayinya kepada Pascual Jose Manual (45) dan Catarina Felipe Jose (37). Bayi itu dijual seharga USD 2.000 atau Rp 28,2 juta (USD 1 = Rp 14.117).

Tindakan itu digagalkan kepolisian dari Bowling Green, Kentucky. Menurut pernyataan resmi kepolisian, aksi itu mulai tercium pada Senin, 2 Desember 2019, ketika mendapat informasi dari SD Parker Bennett Curry.

Polisi pun langsung melacak pelaku yakni Maria Domingo Perez yang awalnya tidak mau mengaku. Polisi juga berhasil melacak sepasang pelaku yang membeli bayi tersebut.

Laporan Fox News menyebut bayi yang dijual itu baru lahir pada bulan Oktober lalu. Maria Domingo Perez memiliki empat orang anak dan semuanya kini berada dalam perlindungan petugas sosial.

Belum jelas apakah mereka merupakan pasangan suami istri, namun mereka berdua mengakui bayi itu memang dibeli untuk diadopsi.

Para pelaku ditahan di Penjara Daerah Warren County. Mereka disangkakan dengan pidana Jual/Beli Anak untuk Adopsi yang termasuk pidana kelas D di Kentucky dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara. Investigasi masih berlanjut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bayi Penderita Hidrosefalus Anak Keluarga Miskin di Cilacap Butuh Bantuan

Beralih ke kabar bayi di daerah, beberapa hari terakhir perhatian warganet Cilacap tersedot oleh kabar bayi yang menderita penyakit hidrosefalus. Bayi itu dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Cilacap, Kamis, 28 November 2019.

Semula, kabar itu beredar kencang di grup Facebook Info Majenang. Lantas, kabar miris ini meruap dan beredar di linimassa lainnya, seperti di grup aplikasi pesan WhatsApp.

Salah satunya diunggah oleh Sanggar Rias Nuhda. Akun ini menyitir kabar dari unggahan seorang warga bernama Nuhdasari, saudara dari ibu sang jabang bayi, Aniyah. 

Beberapa hari terakhir, perhatian warganet Cilacap tersedot oleh kabar bayi yang menderita penyakit hidrosefalus. Bayi itu dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Cilacap, Kamis, 28 November 2019.

Semula, kabar itu beredar kencang di grup Facebook Info Majenang. Lantas, kabar miris ini meruap dan beredar di linimassa lainnya, seperti di grup aplikasi pesan WhatsApp.

Salah satunya diunggah oleh Sanggar Rias Nuhda. Akun ini menyitir kabar dari unggahan seorang warga bernama Nuhdasari, saudara dari ibu sang jabang bayi, Aniyah.

“Saya, dan keluarga Bu Aniyah sangat mengharapkan uluran tangan teman2 semua, untuk bisa membantu kami dalam biaya operasi dan pengobatan dari bayi Ibu Aniyah, yg hri ini masih dlakukan rawat inap d RSU Majenang,” tulis dia lagi.

3 dari 3 halaman

Menanti Uluran Tangan

Sejak pertama kali diunggah pada Jumat siang, 29 November 2019, unggahan ini telah dibagikan puluhan kali dan ditanggapi ratusan orang. Warganet Cilacap bersimpati terhadap nasib bayi penderita Hidrosefalus dan keluarganya.

Dokter spesialis anak di RSUD Majenang, dr Karmono mengatakan, anak ketiga pasangan keluarga dari Kecamatan Karangpucung ini diketahui mengalami hidrosefalus atau pembesaran lingkar kepala. Kondisi ini baru diketahui beberapa saat setelah bayi lahir melalui operasi pembedahan di RSUD Majenang.

Lingkar kepala bayi tersebut mencapai 49 sentimeter. ini di luar batas maksimal ukuran kepala bayi normal yakni 37 sentimeter.

“Batas minimalnya adalah 32 sentimeter,” ucap Karmono.

Menurut Karmono, persalinan bayi ini dilakukan di RSUD Majenang atas rujukan bidan desa. Semula bidan justru mendiagnosa kalau bayi dalam kandungan sudah meninggal. Ini karena detak jantung sangat lemah.

Usai persalinan, baru diketahui ukuran kepalanya membesar. Sementara organ tubuh lainnya berfungsi normal. Ini ditandai dengan tangisan bayi beberapa saat setelah lahir.

"Secara umum kondisi bayi sehat," Karmono mengungkapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.