Sukses

Hidupkan Terumbu Karang Mati, Ilmuwan Inggris Pakai Pengeras Suara

Tim ilmuwan Inggris dan Australia bekerja sama untuk menarik ikan kembali ke terumbu karang yang mati dengan menggunakan pengeras suara bawah air.

Liputan6.com, Australia - Tim ilmuwan dari Inggris dan Australia bekerja sama untuk mencoba dan menarik ikan kembali ke terumbu karang yang mati dengan menggunakan pengeras suara bawah air. Hal ini berpotensi membantu memulihkan terumbu karang itu.

Dengan meniru suara terumbu karang yang sehat, menurut sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan di Nature Communications, para ilmuwan menggunakan proses yang disebut sebagai "pengayaan akustik."

Mereka menempatkan pengeras suara pada tambalan terumbu karang mati di Great Barrier Reef. Dari percobaan tersebut, mereka mendapatkan bahwa jumlah ikan yang datang dua kali lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan tambalan biasa yang tidak ada suara yang dimainkan. Ikan tersebut juga bertahan dan menetap di sekitar terumbu karang mati itu.

Dikutip dari CNN, Selasa (3/12/2019), Steve Simpson, seorang Profesor Biologi Kelautan dan Perubahan Global di University of Exter mengatakan, "Terumbu karang yang sehat adalah tempat yang sangat bising, gemeretak udang yang pecah dan ramai serta geraman ikan bergabung untuk membentuk pemandangan biologis yang menakjubkan. Ikan-ikan muda mengasah suara-suara ini ketika mereka sedang mencari tempat untuk menetap." 

"Karang menjadi sunyi senyap ketika udang dan ikan menghilang. Namun, dengan menggunakan pengeras suara untuk mengembalikan bunyi pemandangan yang hilang ini, kita dapat menarik ikan-ikan muda kembali."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantu Memulihkan Ekosistem

Tim Gordon, penulis utama penelitian ini dan ahli biologi kelautan lainnya dari University of Exeter, mengatakan bahwa ikan yang kembali dapat membantu ekosistem "pulih" dan "memberi kesempatan hidup baru untuk para terumbu karang yang terdegradasi." 

Keberadaan ikan sangat penting untuk terumbu karang dan berfungsi sebagai ekosistem yang sehat. Populasi ikan dapat ditingkatkan dengan cara menggunakan pengeras suara ini. Melalui proses pemulihan yang alami, dapat menangkal kerusakan terumbu karang yang telah terjadi di dunia.

Gelombang panas lautan tidak hanya menghancurkan keajaiban alam ini tetapi juga mengkompromikan kemampuannya untuk pulih dan  meningkatkan risiko "keruntuhan ekologis yang luas," seperti yang ditemukan oleh sebuah studi terpisah tahun ini.

Penelitian baru ini tidak hanya melihat jumlah ikan dua kali lipat melalui penggunaan pengeras suara bawah air, tetapi juga melihat peningkatan jumlah spesies yang hadir sebesar 50%. 

Keragaman ikan ini dapat memainkan peran penting dalam membantu pemulihan karang. Dengan masing-masing spesies memainkan peran dan fungsi yang berbeda dalam ekosistem perairan yang rumit. Para penulis optimistis dengan hati-hati, tetapi menyarankan masih ada jalan panjang di depan untuk memulihkan terumbu karang. 

3 dari 3 halaman

Penyelamat Ekosistem

"Pengayaan akustik adalah teknik yang menjanjikan untuk manajemen berbasis lokal," kata Andy Radford, salah satu penulis dan profesor dalam ekologi perilaku di University of Bristol.

"Namun, kita masih perlu menangani sejumlah ancaman lain termasuk perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan dan polusi air, untuk melindungi ekosistem yang rapuh ini," katanya.

Mereka melacak terumbu eksperimental selama 40 hari. Meskipun mereka tidak dapat selalu mengetahui apakah individu yang sama tetap ada, memang benar bahwa ada peningkatan jumlah individu dan spesies dalam kurun waktu itu sehingga kemungkinan besar mereka yang datang akan menetap. 

"Dalam jangka waktu itu, mungkin sebentar lagi bagi mereka akan mudah untuk mulai berkembang biak. Pekerjaan di masa depan idealnya akan memonitor terumbu karang lebih lama, karena pada akhirnya itu adalah salah satu langkah kunci yang akan menjadi penting."

Dia juga menyarankan bahwa penelitian lebih lanjut akan diperlukan, di mana karang dipantau untuk periode yang lebih lama, untuk benar-benar memahami bagaimana pengeras suara dapat mempengaruhi ikan-ikan untuk kembali ke terumbu karang.

Gordon juga berpendapat bahwa "kemajuan yang memiliki makna" yang lebih luas diperlukan untuk "menggambarkan masa depan yang lebih baik bagi terumbu di seluruh dunia." Meskipun begitu, dia berpikir bahwa pengeras suara bisa menjadi langkah positif dalam perjuangan untuk menyelamatkan ekosistem yang berharga dan rentan ini.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.