Sukses

Goar Vartanyan Meninggal, Mata-Mata Rusia yang Mengubah Sejarah Dunia

Goar Vartanyan, mata-mata Rusia yang mengubah sejarah dunia meninggal pada usia 93 tahun.

Liputan6.com, Moskow - Rusia berduka atas kematian mantan perwira intelijen era Uni Soviet yang dianggap telah mengungkap plot Nazi untuk membunuh para pemimpin Sekutu Churchill, Stalin dan Roosevelt selama Perang Dunia Kedua.

Goar Vartanyan meninggal pada Senin 26 November 2019 di usia 93 tahun. Ia menikah dengan mata-mata Soviet Gevork Vartanyan, yang meninggal pada 2012.

Tanpa pasangan itu "sejarah dunia kita bisa berbeda", kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

"Ini adalah orang-orang yang meninggalkan jejak mereka pada sejarah umat manusia," imbuh Dmitry Peskov seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekilas Tentang Kiprah Goar Vartanyan

Lahir di Soviet pada 1926, Vartanyan pindah ke Iran pada 1930-an. Pada usia 16, ia bergabung dengan kelompok anti-fasis yang dipimpin oleh calon suaminya, yang sudah bekerja sebagai mata-mata. Mereka diduga mengekspos ratusan agen Nazi di negara itu.

Kelompok anti-fasis yang dipimpin oleh calon suami Goar, diberi tanggung jawab untuk mengamankan konferensi tahun 1943 di ibu kota Iran, Teheran, di mana para pemimpin Inggris, Soviet dan Amerika bertemu untuk membahas strategi mereka dalam memerangi perang.

Kelompok itu dikatakan telah mengungkap sebuah plot - yang dikenal sebagai Operation Long Jump - untuk membunuh para pemimpin Sekutu Big Three dan menangkap para calon pembunuh Nazi.

Plot tersebut diduga dikomandoi oleh komando Nazi kelahiran Austria yang terkenal Otto Skorzeny, tetapi digagalkan setelah transmisi dicegat oleh operasi Soviet.

Namun, Skorzeny kemudian menulis dalam memoarnya bahwa plot itu tidak pernah ada.

"Goar dan Gevork Vartanyan pindah ke Uni Soviet pada tahun 1951 dan kemudian bekerja bersama sebagai mata-mata yang ditempatkan di luar negeri di bawah perlindungan mendalam - sebagai bagian dari apa yang disebut program ilegal - dari tahun 1956 hingga 1986," kata badan intelijen asing SVR Rusia.

Nama samaran mereka adalah Anita dan Anri.

Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin, mengatakan pemimpin Rusia --yang juga seorang mantan agen intelijen-- mengenal pasangan itu dengan baik.

"Dia adalah Pahlawan Uni Soviet! Dia adalah pahlawan dari semua prestasinya! Dia meninggal terlebih dahulu. Dia meninggal hari ini," kata SVR dalam sebuah pernyataan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini