Sukses

Capres AS Sebut Ganja Bukan Pintu Masuk Narkoba

Capres AS Joe Biden bersikap plin-plan terkait ganja.

Liputan6.com, Washington D.C. - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, berkata bahwa ganja merupakan bukan pintu masuk narkoba. Pernyataan itu berbeda dari ucapan Biden sebelumnya yang justru menyebut ganja berpotensi membuat orang memakai narkoba.

"Saya tidak berpikir ganja adalah pintu masuk narkoba. Tidak ada bukti yang saya lihat yang menunjukan hal itu," ujarnya seperti dikutip dari CBS News, Rabu (27/11/2019).

Posisi Joe Biden terhadap ganja juga tercatat plin-plan. Di satu sisi, ia pernah menyebut ganja tidak boleh dikriminalisasi, namun ia malah melempar keputusan legalisasi ke level negara bagian ketimbang mendukung di level federal.

Ketika masih menjabat sebagai wakil presiden bagi Presiden Barack Obama, wacana legalisasi ganja ditentang keras oleh Joe Biden. Ia pun berkata ganja adalah pintu masuk ke narkoba.

Sewaktu Biden menentang ganja di tahun 2010, sentimen publik memang masih anti-ganja. Pew Research mencatat hanya 41 persen publik mendukung legalisasi ganja.

Namun, kini 67 persen publik mendukung legalisasi ganja. 78 persen simpatisan Partai Demokrat, yang merupakan partai Joe Biden, tercatat mendukung legalisasi ganja, bahkan 55 persen pendukung Partai Republik turut mendukung.

Sifat plin-plan Biden pun berbeda dari capres lain dari Partai Demokrat yang umumnya mendukung legalisasi ganja untuk fungsi medis atau hiburan. Capres Cory Brooker, Elizabeth Warren, Kamala Harris, dan Bernie Sanders kompak mendukung legalisasi ganja.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Pendirian Biden

Lewat Twitter, Joe Biden juga menegaskan perubahan sikapnya. Ia pun memberikan lima fakta terkait dukungannya pada ganja.

Lima fakta tersebut adalah, pertama tidak boleh ada orang yang dipenjara akibat pemakaian ganja. Kedua, dekriminalisasi pemakaian ganja untuk tujuan hiburan, lalu ketiga legalkan ganja medis.

Selanjutnya, ia meminta negara-negara bagian untuk melegalkan ganja untuk tujuan hiburan, serta mendukung rescheduling alias perubahan klasifikasi ganja dari daftar substansi yang dilarang supaya para peneliti bisa mempelajari dampak kesehatan ganja.

Ganja saat ini ada di schedule I berdasarkan UU Pengendalian Substansi di AS. Artinya, ganja masih tidak diakui dalam dunia media AS serta masih satu kategori dengan narkoba seperti heroin. 

Sebelumnya, Biden juga berkata ingin mengetahui betul tentang ganja sebelum melegalkannya.

"Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai itu sebelum saya melegalkan barang itu secara nasional. Saya juga ingin memastikan bahwa kita mengetahu lebih banyak tentang sains di baliknya," kata Biden.

3 dari 3 halaman

Amerika Serikat Buka Kafe Ganja

Bulan lalu, kafe ganja pertama di Amerika Serikat telah dibuka pada Selasa 1 Oktober 2019 di Los Angeles.

Dikutip dari CNN pada Rabu (2/10/2019), kafe bernama Lowell Farms: A Cannabis Cafe ini akan menjadi restoran farm-to-table pertama yang menyoroti masakan dan ganja.

Hollywood Barat menciptakan delapan lisensi konsumsi ganja dan lebih dari 300 pelamar, Lowell Farms adalah yang diberikan pertama. Ini merupakan bisnis pertama di Amerika Serikat yang diberikan izin konsumsi ganja yang sepenuhnya legal, menurut pihak restoran.

Kepala Koki, Andrea Drummer dilatih di Le Cordon Bleu di Los Angeles. Pada 2012, ia meluncurkan koperasi, Elevation VIP yang membuatnya terkenal karena menciptakan masakan yang diresapi THC --senyawa utama ganja-- dan CBD, dan telah menjadi tuan rumah selebritas seperti Miguel dan Wiz Khalifa.

Para tamu akan dapat merokok ganja di kafe menggunakan sendi, pipa, dan bong. Ruang seluas 5.900 kaki persegi akan memiliki teras untuk merokok.

Tak hanya di teras saja, seluruh ruangan di kafe tersebut adalah area bebas rokok. Beberapa makanan juga akan tersedia untuk dikonsumsi.

"Lowell Farms: A Cannabis Cafe dibuat karena kami percaya perlu ada tujuan bagi semua orang untuk secara terbuka menikmati ganja di komunitas," kata pihak kafe dalam sebuah pernyataan.

"Selain itu, ini adalah tempat penyambutan bagi penikmat ganja dan mereka yang ingin tahu tentang ganja, dan ingin menikmatinya dalam suasana yang ramah."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.