Sukses

26-11-1922: Ziarah Pertama ke Makam Firaun dalam 3.000 Tahun Terakhir

Firaun Tutankhamun membuat warga seluruh dunia kembali tertarik pada Mesir kuno.

Liputan6.com, Kairo - Kebanyakan orang mungkin melihat kuburan sebagai tempat yang jauh dari kegembiraan, namun itu berbeda bagi arkeolog Howard Carter. Pria asal Inggris itu justru girang karena berhasil masuk ke makam firaun di Lembah Para Raja, Mesir pada 26 November 1922.

Wajar saja dia bahagia, sebab ia baru saja menemukan makam Firaun Tutankhamun. Ia dan kawannya Lord Carnarvon adalah "peziarah" pertama di makam itu selama 3.000 tahun terakhir.

Firaun Tutankhamun adalah seorang raja muda yang berkuasa pada tahun 1342 sebelum masehi. Masa berkuasanya tercatat singkat dan tak terlalu disorot sejarawan. Sang firaun muda pun kembali terkenal berkat penemuan makamnya.

Menurut National Geographic, Howard Carter terpana melihat bermacam kemewahan di makam Firaun Tutankhamun. Fakta bahwa makam ini tak ditemukan selama 3.000 tahun juga memberi hasil positif, sebab harta karun sang firaun muda pun terlindungi dari penjarah.

Penemuan itu pun menjadi sorotan dunia. Harta karun yang paling monumental adalah topeng emas yang dipakai sang firaun. Kini, topeng itu dikenal sebagai Topeng Tutankhhamun yang berada di Museum Kairo.

Bagian wajah dan leher topeng Firaun itu dibuat dengan lembaran emas, matanya dari aragonit, pupilnya obisidian, sementara kelopak dan alis matanya terbuat dari lapis lazuli.

"Secara rinci, mumi tersebut dibalut untuk merepresentasikan Osiris, topeng tersebut menunjukan sifat-sifat dewa, tetapi turut mirip dengan wajah Tut.ankh.Amen - tenang dan rupawan ... Topengnya sedikit jatuh ke belakang, sehingga tatapannya menatap langsung ke angkasa," tulis Howard Carter dalam buku hariannya, seperti dikutip situs The Griffith Institute, Universitas Oxford.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Patungnya Laku Terjual Rp 83,1 Miliar

Pada bulan Juli 2019, patung Firaun Tutankhamun laku terjual dalam sebuah pelelangan di London. Harganya mencapai 4,7 juta pound sterling atau Rp 83,1 miliar (asumsi kurs 1 pound sterling = Rp 17.886).

Berdasarkan info situs resmi Christie's, firaun yang dimaksud adalah Tutankhamun yang berkuasa sekitar 1300 SM. Usianya yang belia membuatnya dikenal sebagai raja muda.

Pelelangan dilakukan oleh Christie's dan identitas pembelinya juga tak diungkap ke publik. Patung yang dijual adalah bagian kepala sang firaun setinggi 28,5 cm. Meski sudah berusia ribuan tahun, kondisi patung ini hanya rusak di bagian hidung dan telinga.

Sementara, The Guardian menyorot pelelangan ini menjual bermacam barang Mesir Kuno dan memicu kontroversi. 20 orang berdemo di luar lokasi lelang, mereka menyebut artefak itu adalah barang curian dan peninggalan sejarah Mesir seharusnya tak dijual.

Pejabat pemerintah dan kedutaan besar Mesir juga berharap agar penjualan ini tidak terjadi. Pihak pemerintah Mesir pun akan terus menekan agar pembeli mau mengembalikan barang-barang lelang asal Mesir Kuno itu.

Firaun Tutankhamun terkenal karena menjadi firaun waktu usianya masih sembilan tahun. Tutankhamun berarti Jelmaan Hidup dari Amun, yakni dewa matahari Mesir Kuno.

3 dari 3 halaman

Raja Muda

Pihak Christie's menyebut Tutankhamun adalah sosok firaun yang paling terkenal meski hanya pernah berkuasa selama sembilan tahun. Firaun muda ini meninggal sebelum ulang tahun ke 20.

Menurut National Geographic, penyebab kematian Tutankhamun tidak diketahui jelas. Ada yang menyebut karena malaria hingga tertabrak kereta kencana. Ia berkuasa sekitar 1333 - 1323 sebelum Masehi.

Beragam barang berharga ikut dikubur bersama sang firaun muda agar ia tetap sejahtera di alam baka seperti jubah kulit macan tutul, empat papan permainan, enam kereta kencana, tiga puluh guci anggur, dan 46 busur.

Carter menghabiskan waktu hampir satu dekade untuk menyusun daftar barang yang dikubur bersama sang firaun muda, yakni 5.398 barang. Banyaknya barang berharga dalam peristirahatan terakhir Tutankhamum membantu mempelajari soal Mesir Kuno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.