Sukses

Asteroid Sebesar Piramida Mesir Ini Akan Terbang Dekat Bumi, Berbahayakah?

Menurut data NASA, ada asteroid yang paling dekat ke Bumi pada tahun 2022. JF1 yang selebar 130 meter disebut sebesar Piramida Giza Mesir. Berbahayakah?

Liputan6.com, Jakarta - Tak asing bagi Bumi berhadapan dengan batu ruang angkasa. Asteroid kecil yang tak terhitung jumlahnya sudah berubah menjadi asap dan debu di atmosfer setiap hari.

Setahun sekali atau lebih, asteroid seukuran mobil mungkin jatuh dan mengalami nasib yang sama. Hancur di atmosfer.

Satu-satunya ancaman nyata berasal dari asteroid dan meteoroid yang jauh lebih besar, seukuran lapangan sepak bola, dua kali lipatnya atau bahkan lebih. Tabrakan dengan asteroid raksasa ini, tak diragukan lagi, akan berakhir buruk bagi Bumi.

Syukurlah, menurut para ilmuwan, peristiwa itu terjadi sekali dalam 2.000 tahun atau lebih. Di balik ancaman nyata asteroid besar yang menyebabkan kerusakan luar biasa, umat manusia masih bertahan hidup.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah dampak kepunahan akibat asteroid. Pakar ruang angkasa mengira hal itu terjadi setiap beberapa juta tahun. Menurut mereka, saat ini mungkin tak ada cara untuk melarikan diri dari dampak yang kuat, tetapi ada pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan planet.

NASA dan konsorsium agensi antariksa melacak objek-objek ruang angkasa itu, lalu berbagi peringatan dini dengan dunia tentang asteroid yang berpotensi mematikan.

Mereka mendeteksi Near-Earth asteroid atau asteroid yang berada cukup dekat Bumi dalam waktu dekat namun tidak bertabrakan dengan Bumi. Terdaftar dalam database terperinci dan lengkap yang disebut database 'Close Approaches', yang dikelola oleh Center for Near-Earth Objects Studies (CNEOS) NASA.

Menurut data tersebut, asteroid yang paling dekat ke Bumi pada tahun 2022. Selebar 130 meter disebut "JF1".

Asteroid itu ditemukan pada tahun 2009, para ilmuwan berpikir probabilitas dampak langsung dengan JF1 (pada 6 Mei, 2022) sangat rendah - hanya 0,026 persen. Itu adalah peluang 99 persen + bahwa ia akan melintasi Bumi tanpa membuat sedikit pun rasa tak nyaman.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sebesar Piramida Giza, Berkekuatan 15 Kali Bom Hiroshima

Metro.co.uk melaporkan bahwa para ahli percaya bahwa ukuran JF1 sekitar 130 meter, seukuran Piramida Agung Giza di Mesir.

Asteroid JF1 pertama kali ditemukan pada tahun 2009 dan Jet Propulsion Laboratory NASA telah memantaunya selama sepuluh tahun terakhir. Badan antariksa itu telah menugaskan sistem pengawasan asteroid otomatisnya - yang dikenal sebagai Sentry - untuk memantau.

"Sentry adalah sistem pemantauan tabrakan yang sangat otomatis yang terus-menerus memindai katalog asteroid terbaru, untuk kemungkinan dampak di masa depan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan," kata NASA.

Mereka percaya, jika asteroid itu sampai Bumi, akan meledakkan 230 kiloton TNT. Daya ledak semacam itu akan mengerdilkan kekuatan bom atom Hiroshima pada tahun 1945 yang setara kekuatan 15 ton TNT -- dengan kata lain 15 kali lipat daya ledak bom Hiroshima.

3 dari 3 halaman

Asteroid Lain yang Lebih Berbahaya bagi Bumi

Asteroid lain yang berpotensi berbahaya, lainnya 99942 Apophis - selebar 340 m - yang akan melintas cukup dekat dalam jarak 31.000 kilometer dari Bumi pada Jumat, 13 April 2029.

Apophis tidak akan menabrak Bumi selama lintasan itu, tetapi jika ada sesuatu yang kita bisa katakan dengan pasti, bahwa internet menyukai asteroid besar pembunuh yang membuat terbang - dan penghargaan bonus untuk nama yang tajam - Apophis benar-benar memiliki semuanya!

Mungkin tidak dalam 100 tahun ke depan, tetapi suatu hari, asteroid akan masuk ke Bumi lagi, seperti yang terjadi beberapa kali di masa lalu. Dampak "sangat mungkin" berikutnya yang diketahui adalah asteroid raksasa yang berputar pada kecepatan "mustahil" meluncur ke Bumi - tetapi tidak sampai 16 Maret 2880, yang berjarak 860 tahun lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.