Sukses

2 Tentara AS Tewas dalam Kecelakaan Heli di Afghanistan, Taliban Klaim Tembak Jatuh

Dua tentara Amerika Serikat tewas dalam kecelakaan helikopter di Afghanistan, kata militer AS dalam sebuah pernyataan pada Rabu 20 November 2019.

Liputan6.com, Kabul - Dua tentara Amerika Serikat tewas dalam kecelakaan helikopter di Afghanistan, kata militer AS dalam sebuah pernyataan pada Rabu 20 November 2019.

"Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki, namun laporan awal tidak menunjukkan disebabkan oleh tembakan musuh," kata pernyataan itu.

Militer AS tidak mengungkapkan lokasi kecelakaan dan menahan untuk merilis nama-nama mereka yang tewas sampai saudara terdekatnya diberitahu.

Taliban Afghanistan, bagaimanapun, mengklaim bertanggungjawab atas penembakan helikopter itu, yang katanya jatuh di Provinsi Logar di selatan ibu kota Kabul.

"Helikopter Chinook AS ditembak jatuh dan hancur total semalam ketika mencoba untuk menyerang posisi Mujahidin (Taliban) di daerah Pangram Sarkh, Logar," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah tweet, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (20/11/2019).

"Amerika ingin menyerang pangkalan mujahidin, tetapi helikopter mereka ditembak jatuh dan terbakar. Semua penumpang tewas," kata Mujahid.

Al Jazeera mengaku sulit memverifikasis secara independen klaim kelompok Taliban tersebut.

Sementara pemerintah Afghanistan telah mengesampingkan keterlibatan Taliban dalam insiden terbaru itu.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertukaran Sandera

Kecelakaan itu terjadi sehari setelah Taliban menukar dua sandera dari negara Barat untuk tiga komandannya yang ditahan oleh pemerintah Afghanistan, meningkatkan harapan mencairnya hubungan antara kelompok bersenjata dan pasukan koalisi.

Sekitar 13.000 tentara AS tetap berada di Afghanistan, 18 tahun setelah Washington menginvasi negara itu pasca-serangan 11 September 2001.

Presiden AS Donald Trump sangat ingin menarik pasukan Amerika dari sana, tetapi Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada media AS bulan ini bahwa pasukannya kemungkinan akan tetap di sana "selama beberapa tahun lagi".

Lebih dari 2.500 warga sipil Afghanistan telah tewas dalam pertempuran sejauh ini tahun ini, menurut PBB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.