Ramen Terbaik di Dunia Versi LA Times: Mie Instan Indonesia Juaranya

Lima paket rasa berbeda dalam sepaket mie ini sangatlah menarik. Ada tiga cairan (minyak bawang, kecap manis, sedikit saus cabai) dan dua sachet kering (bubuk ayam kaya MSG dan beberapa bawang merah goreng). Mereka semua berbaur menjadi satu.

Rasa ayam barbekyu menyeimbangkan apa yang bisa dianggap sebagai salah satu kemungkinan kelemahan dari mie Indomie ini, yaitu agak terlalu manis. Saus cabai memberikan sedikit pedas, dan tekstur bawang renyah benar-benar menempatkannya pada posisi atas.

2. MyKuali (Penang White Curry)

MyKuali, sebuah perusahaan Malaysia yang membuat sejumlah produk mie. Farian rasa Kari putih Penang-nya adalah salah satu yang terbaik - kari ini memiliki rasa makanan laut yang dalam, sedikit manis dan hampir seperti kelapa.

Kari ini sama sekali tidak putih. Bumbu sup akan menghasilkan manik-manik keringat yang aneh.

Shin Black adalah ramen yang solid, dengan kaldu pedas dan lembut. Ada paket sayuran yang berisi irisan bawang putih, potongan bawang hijau.

Ada fermentasi yang rasa awalnya seperti menampar dengan telapak tangan terbuka sebelum panas dengan segera menyusul.

4. Sapporo Ichiban (Tokyo Chicken Momosan)

Merek ramen khusus ini menampilkan wajah berseri-seri, wajah berkelas dari Chef Masaharu Morimoto. Supnya tebal, kaya dan hampir schmaltzy. Ada gigitan lezat untuk mie itu sendiri, biasanya bukan ciri khas Sapporo Ichiban. Instruksi memasaknya: sup dicampur secara terpisah, dan kemudian mie ditambahkan kaldu yang licin, seperti hibrida shoyu-shio, memiliki kualitas kecap, lemak kecap yang memuaskan.

Merek mie dari Malaysia dengan rasa kari Kapitan ini menghadirkan profil yang kuat dan berbeda - jintan, ketumbar, dan cabai - untuk membuat mie kering yang sangat memuaskan. Campuran manis pedas dilakukan dengan sangat baik di sini; manisnya dalam dan karameli, seperti gula merah.

6. Myojo Chukazanmai (Soy Sauce)

Shoyu ramen yang baik adalah sesuatu yang cantik - ringan, manis, bersahaja, tidak terlalu berat - dan tidak selalu mudah ditemukan. Myojo Chukazanmai hadir dengan shoyu yang mengesankan yang menyeimbangkan rasa asin dan rasa kacang yang difermentasi.

Bumbu cair menghasilkan gumpalan lemak bagus yang dengan senang hati menyentuh bagian atas sup. Pie padat membutuhkan waktu memasak lebih lama tetapi menghasilkan ramen dengan tekstur yang baik dan kunyahan yang kenyal.

Setiap menelan sup dari Penang Spicy Prawn dalam dan asin dan rasanya seperti mengisap sumsum goopy dari kepala udang. Karnaval krustasea dimulai saat membuka bumbu - aromanya segera masuk ke hidung.

Bumbu ini juga kuat, dan memberi warna merah berkarat pada sup. Bawang goreng renyah di atas adalah sentuhan selamat datang.

8. Mama (Shrimp Creamy Tom Yum)

Mama adalah mie instan pilihan di Thailand. Rasa udang krim tom yum memberi apa yang diharapkan dalam tom yum yang enak - ramuan tumbuh-tumbuhan dan gigitan asam yang kuat. Rasa udang bisa lebih kuat tetapi ada komponen serai yang terkenal dan kilau berminyak seperti Exxon Valdez yang berada di atasnya. Tajam dan mendambakan.

Mie Maggi rasa masala cukup sederhana namun sangat memuaskan. Tidak ada lonceng dan peluit, tidak ada sachet mewah dari minyak atau pasta musiman, hanya campuran masala dan satu blok makanan berbasis gandum.

Rasanya kapulaga, jintan dan adas; ada sedikit ketajaman seperti yang Anda dapatkan dari cengkeh atau pala, dan sedikit panas untuk menusuk lidah Anda.

10. Indomie (Mi Goreng)

Seperti Indomie di urutan nomor 1, rasa mi goreng klasik ini memiliki keseimbangan rempah, rasa asin, dan tekstur yang luar biasa. Tetapi saya merasa versi ini terlalu manis.