Sukses

Korban Penyergapan Kartel Narkoba Meksiko Dimakamkan

Keluarga dari korban serangan kartel narkoba di Meksiko mengadakan acara pemakaman.

Liputan6.com, Mexico City - Ratusan orang menghadiri pemakaman pertama bagi anggota komunitas Mormon di Meksiko utara yang tewas dalam serangan oleh orang-orang bersenjata. 

Dalam acara tersebut, tentara Meksiko melakukan penjagaan ketat di pintu masuk Desa La Mora ketika puluhan kendaraan berplat nomor AS tiba.

Penguburan pertama ini diperuntukkan bagi tiga dari sembilan korban, Dawna Ray Langford dan kedua putranya yang berusia 11 dan dua tahun. Sedangkan korban lainnya kemungkinan akan menyusul untuk dikebumikan. 

Di satu sisi, keluarga korban membantah investigasi awal dari kepolisian Meksiko yang mengatakan bahwa aksi serangan itu merupakan kasus kesalahan identitas oleh kartel narkoba. Demikian mengutip dari BBC, Jumat (8/11/2019).

Sementara itu, negara bagian Sonora di Meksiko utara diperebutkan oleh dua kelompok rival, yaitu La Linea yang memiliki hubungan dengan kartel Juarez dan Los Chapos, bagian dari kartel Sinaloa.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesedihan Mendalam

Sekitar 500 pelayat menghadiri acara pemakaman yang diadakan di Rancho La Mora.

Lagu-lagu pujian dan suara tangisan terdengar dari para pelayat yang hadir.

"Kami datang untu mengenang mereka dan mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi," ujar Le Baron, salah satu pelayat.

Tiga keluarga yaitu Langford, Millers dan Lebarons merupakan kelompok besar orang Mormon AS yang pindah ke Meksiko pada akhir abad ke-19. Mereka melarikan diri dari penganiayaan dalam tradisi mereka.

Semua korban merupakan warga negara gabungan AS-Meksiko.

"Mata dunia tertuju pada apa yang telah terjadi di sini dan ada orang suci di seluruh dunia yang hatinya tersentuh," ujar ayah Dawna, Jay Ray.

Gubernur negara bagian Sonora, Claudia Pavlovich turut menghadiri pemakaman tersebut.

3 dari 4 halaman

Korban Penyergapan Kartel Narkoba

Pada Senin, 4 November 2019 pagi, tiga orang ibu bersama dengan 14 anak mereka berangkat dengan tiga mobil dari pertenakan La Mora untuk pergi ke pemukiman Mormon lainnya, Colonia LeBaron, di negara bagian Chihuahua yang berdekatan.

Namun tak lama setelah pergi, ketiga mobil disergap di berbagai titik oleh orang-orang bersenjata di dekat Bavispe.

Lima dari korban, Rhonita Maria Miller dan anak-anaknya yang berusia 30 tahun: anak kembar Titus dan Tiana yang berusia delapan bulan, Howard Jr yang berusia 12 tahun dan Krystal yang berusia 10 tahun, meninggal setelah mobil mereka menjadi sasaran orang-orang bersenjata. Tak lama setelah itu, kendaraan mereka terbakar dan meledak.

Dawna Ray Langford dan putranya, Trevor (11) dan Rogan (2) tewas di dalam mobil lain sementara Christina Langford Johnson, 31, terbunuh dalam kendaraan ketiga.

Bayinya yang berusia tujuh bulan, Faith Langford, berhasil selamat dari serangan itu. Dia ditemukan di lantai kendaraan di kursi bayinya.

Langford Johnson diketahui berhasil keluar dari kendaraan dengan tangan terangkat untuk meminta para penyerang berhenti menembak tetapi akhirnya tetap ditembak mati, kata saksi mata.

Putra Dawna Ray Langford, Devin, 13, berhasil melarikan diri dari mobil mereka bersama enam saudara kandungnya. Mereka bersembunyi di semak-semak. Dia kemudian berjalan selama enam jam kembali ke La Mora, kerabat Kendra Lee Miller menulis di Facebook.

Beberapa anak yang selamat, menderita luka tembak dan dirawat di rumah sakit.

4 dari 4 halaman

Pelaku Penyerangan

Keluarga mengatakan mereka telah menjadi sasaran kartel di masa lalu.

Dalam pernyataan kepada media lokal dan internasional, para kerabat menyarankan mereka mungkin menjadi incaran La Linea karena hidup relatif tenang bersama geng bernama Los Salazar.

Pada 2009, Erick LeBaron diculik untuk tebusan. Masyarakat mengambil sikap dan mengatakan tidak akan membayar pembebasannya karena itu hanya akan mendorong penculikan di masa depan.

Erick LeBaron akhirnya dibebaskan tanpa uang tebusan. Namun berbulan-bulan kemudian, saudaranya, Benjamin, dipukuli sampai mati. Ipar Benjamin juga terbunuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.