Sukses

Bernuansa Seks, Iklan Wisata Kota Kecil di Eropa Menuai Kontroversi

Sebuah iklan pariwisata di Eropa sangatlah unik karena memunculkan unsur seks di dalamnya untuk menarik perhatian turis.

Liputan6.com, Vilnius - Sebuah iklan pariwisata di Eropa membuat heboh publik karena terobosannya menggunakan unsur seks. Iklan tersebut digunakan agen iklan setempat untuk mempromosikan Vilnius, sebuah kota kecil di Eropa. 

Dikutip dari CNN, Kamis (7/11/2019), iklan tersebut menjadi kontroversial ketika mulai dipublikasikan untuk kampanye pariwisata Ibu Kota Lithuania tahun lalu. Hal tersebut menjadi semakin kontroversial lantaran diluncurkan seminggu sebelum Paus Francis mengunjungi negara tersebut pada Agustus 2018. 

Dengan mengusung slogan utama 'The G-spot of Europe', iklan tersebut menampilkan seorang wanita yang berbaring sambil memejamkan mata dan menggenggam alas kasur yang bergambarkan peta Eropa, tepat di bagian kota Vilnius.

Dalam kampanye di situs webnya, iklan tersebut meminta wisatawan untuk 'membangun peta kenikmatan tersendiri'.

Pengunjung web diminta untuk melakukan tes singkat yang berisi beberapa pernyataan. Mereka akan diminta untuk mengisi tentang seberapa setujukah mereka terhadap pernyataan 'kenikmatan sesungguhnya tidak akan terjadi kalau tidak berkeringat' atau 'tak ada istilah terlalu banyak menggunakan lidah."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menuai Kontroversi

Iklan kontroversial tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.

Ide dari mahasiswa periklanan dianggap menyenangkan sekaligus unik. Namun, para imam di negara yang sebagian besar beragama Katolik itu, dilaporkan, tersinggung.

Uskup Vilnius memperingatkan bahwa mereka menjadikan ibu kota sebagai "kota wisata seks" sementara pemerintah Lithuania meminta Go Vilnius menunda peluncuran kampanye sampai setelah kunjungan Paus. Tetapi, permintaan tersebut diabaikan.

Mantan walikota yang tidak setuju mengumumkan bahwa "tidak ada orang di Barat yang menggunakan referensi seksis dalam pemasaran lagi, terutama ketika kita berbicara tentang otoritas publik."

Tetapi Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA) menolak satu keluhan yang diterimanya tentang kampanye, dengan mengatakan bahwa sementara "beberapa orang mungkin merasa iklan itu tidak menyenangkan ... [itu] tidak merobohkan karakter perempuan." Mereka menyimpulkan itu bukan "eksploitatif atau merendahkan" dan "tidak mungkin menyebabkan pelanggaran serius atau luas."

Sekarang proyek tersebut telah dikenal sebagai kampanye dengan tujuan terbaik untuk sebuah kota di Penghargaan Perjalanan dan Pariwisata Internasional.

Iklan tersebut dianugerahi gong di acara World Travel Market Industry di London.

Yang menjadi hal terpenting, kontroversi itu juga terbayar dalam peningkatan jumlah pengunjung, kata Inga Romanovskienè, direktur Go Vilnius, dewan turis, kepada CNN.

Jumlah keseluruhan pengunjung ke Vilnius meningkat sebesar 12,5% tahun lalu, tetapi pengunjung dari Jerman dan Inggris, dua pasar utama untuk kampanye - masing-masing naik sebesar 37,8% dan 20,5%.

"Tujuan kami adalah untuk menarik lebih banyak pelancong muda yang ingin tahu yang tertarik untuk menemukan tujuan baru yang menarik," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.