Sukses

Selundupkan 2 Kg Emas dalam Sepatu, Wanita Rusia Ditahan di Perbatasan China

Petugas bea cukai Rusia menahan seorang perempuan di perbatasan China karena membawa hampir dua kilogram emas dalam sepatunya.

Liputan6.com, Siberia - Petugas bea cukai Rusia menahan seorang perempuan di perbatasan China karena membawa hampir dua kilogram emas dalam sepatunya, kata pihak berwenang, Selasa 5 November. Dia ditangkap setelah terlihat cara berjalannya yang tak lazim.

AFP melaporkan, perempuan Rusia itu ditahan di pos pemeriksaan cukai di timur Siberia setelah para petugas mengamati bahwa dia "gugup dan bertingkah laku mencurigakan," kata Marina Boiko, juru bicara otoritas cukai setempat.

"Perempuan itu cara melangkahkan kakinya tidak wajar," kata Boiko dalam pernyataannya, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (7/11/2019).

Saat penggeledahan ditemukan delapan emas batangan dengan berat total 1,9 kilogram.

"Batangan-batangan emas itu ditempelkan di sol sepatunya dengan selotip," menurut pernyataan tersebut. Emas-emas tersebut diperkirakan bernilai lebih dari 5 juta rubel atau Rp 1,1 miliar.

Pihak berwenang sudah membuka penyelidikan pidana. Kata pihak berwenang, perempuan itu mencoba menyelundupkan emas keluar Rusia atas permintaan warga negara China.

Emas-emas batangan dibuat secara ilegal dan tidak ada dokumen pelengkap.

Sejak awal tahun, para petugas kerap menahan orang-orang Rusia yang mencoba menyelundupkan emas ke China.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kabar Lain...

Banyak orang kreatif berkemas ketika pergi dengan transportasi udara. Seperti menutupi barang bawaan, atau menggunakan tiga mantel sekaligus demi menyembunyikan barang sesuatu.

Hal itu dilakukan agar tak perlu membayar biaya ekstra.

Salah satu pelakunya adalah jurnalis di bidang travel, Rebecca Andrews. Ia kedapatan membawa barang-barang dengan kapasitas lebih dan menyembunyikannya di bagian tubuh.

Ia membuat benjolan seperti ibu hamil, menggunakan pakaian ketat dan menempatkan pengisi daya laptop yang tak muat di tasnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari membayar kelebihan biaya bagasi.

"Saya pikir itu adalah ide paling pemalas yang pernah saya miliki," ujarnya, seperti mengutip dari CNN Travel, Kamis (31/10/2019).

"Tubuh wanita dapat menciptakan kehidupan manusia, jadi mengeksploitasi kemampuan unik ini, dapat menyelamatkan diri dari US$ 60. Ini adalah trik yang tidak kreatif, sungguh," tambahnya.

Baca selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.