Sukses

500 Tahun Diam Tak Bergerak, Sesar di California Selatan Mulai Bergeser

Patahan yang ada di California Selatan mulai bergeser setelah 500 tahun tak bergeser.

Liputan6.com, California - Serangkaian gempa bumi besar mengguncang California Selatan pada Juli 2019 dan menekan patahan yang berdiam diri selama sekitar 500 tahun, menurut sebuah studi baru. Sesar ini konon bisa memicu gempa 7,8 SR, catat para penulis.

Sesar Garlock membentang hingga batas utara Gurun Mojave dan memanjang sekitar 186 mil (300 kilometer) melintasi California Selatan.

Lindu yang terjadi pada Juli kemarin secara kolektif, dikenal sebagai gempa Ridgecrest, mengguncang Bumi ketika terjadi di sepanjang beberapa patahan kecil di wilayah itu dan berhenti hanya beberapa mil dari Garlock.

Getaran yang muncul di dekat kota tersebut memicu pergerakan di sepanjang patahan, para ilmuwan melaporkan 17 Oktober di jurnal Science. Sejak Juli, patahan telah bergerak sekitar 0,8 inci (2 sentimeter) di permukaan.

Gempa Ridgecrest tidak hanya mengatur sesar Garlock, tetapi juga menciptakan gagasan baru bagi para ilmuwan tentang bagaimana gempa bumi besar terjadi, kata para penulis.

"Peristiwa itu berakhir menjadi salah satu urutan gempa terbaik yang didokumentasikan dalam sejarah dan menjelaskan bagaimana jenis tersebut terjadi," kata co-author studi Zachary Ross, asisten profesor geofisika di California Institute of Technology dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Live Science, Selasa, 22 Oktober 2019.

Getaran paling kuat selama Ridgecrest terjadi sekitar 200 kilometer di utara Los Angeles, menurut pernyataan itu. Peristiwa dimulai 4 Juli dengan kekuatan 6,4 foreshock; mainshock bahkan datang sekitar 34 jam kemudian pada besaran 7,1 SR.

Lebih dari 100.000 gempa susulan mengguncang wilayah itu dalam minggu-minggu berikutnya, kata NASA Earth Observatory. Menurut studi baru, gempa pertama memicu reaksi tumpukan berantai dan guncangan melalui sistem silang patahan terdekat.

"Kami benar-benar melihat bahwa gempa berkekuatan 6,4 itu secara serentak memecah sesar pada sudut yang tepat satu sama lain. Yang mengejutkan adalah karena model standar gesekan batuan tampak sebagai kejadian yang tidak mungkin," kata Ross.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3.000 Gempa Bumi

Sebelumnya, para ilmuwan berpikir gempa bumi besar berukuran di atas 7,0 SR kemungkinan disebabkan oleh pecahnya patahan panjang tunggal dan besar maksimumnya dibatasi oleh panjang patahan tersebut.

Rentetan gempa di Ridgecrest mencontohkan skenario alternatif: sesar kecil dapat "menghubungkan" jaringan yang rumit dan memicu gempa kuat.

"Selama seabad terakhir, gempa bumi terbesar di California mungkin lebih mirip Ridgecrest daripada gempa bumi San Francisco 1906, yang melanda sepanjang satu patahan," ungkap Ross.

Seismolog di California telah mencatat hampir 3.000 gempa bumi terjadi sejak 4 Juli 2019, ketika lindu bermagnitudo 6,4 mengguncang bagian selatan negara bagian itu.

Seismolog setempat, Caltech Egill Hauksson mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu, 6 Juli 2019, ada 340 gempa bumi dengan kekuatan lebih besar dari magnitudo 3, lalu 54 gempa dengan kekuatan lebih besar dari magnitudo 4, kemudian 6 gempa dengan kekuatan lebih besar dari magnitudo 5 sejak Kamis pekan lalu, dan satu gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Jumat 5 Juli 2019.

Sementara itu, gempa dilaporkan berpusat di sekitar Lembah Searles, dekat kota Ridgecrest, yang terkena dampak terbesar dari gempa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.