Tuduh Uskup Lakukan Pelecehan Seks, Biarawati India Malah Dipecat Vatikan

PHOTO: Tuntut Kesetaraan Wanita Pakistan Gelar Aksi dengan Kemudikan Becak — Para biarawati Pakistan melihat-lihat sembari menaiki becak merah muda sebelum aksi untuk meningkatkan kesadaran wanita, menunjukkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di Lahore, (14/10). (AFP PHOTO / Arif Ali)

Liputan6.com, Kerala - Seorang biarawati Katolik India menuntut seorang uskup yang dituduh melakukan pemerkosaan. Namun ia tidak mendapat keadilan dari Vatikan, bahkan dikeluarkan dari biara.

Dilansir dari BBC, Kamis (17/10/2019), Vatikan menolak permohonan Suster Lucy Kalappura terkait pemecatannya oleh Kongregasi Klarifikasi Franciscan (FCC) di negara bagian Kerala.

Lucy mengatakan, ia tidak akan meninggalkan biara dan sekarang berencana untuk membawa masalah ini ke pengadilan.

Uskup Franco Mulakkal telah dituduh memperkosa seorang biarawati sebanyak 13 kali selama 2014 dan 2016. Dia ditangkap setelah protes para biarawati yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, ia menyangkal semua tuduhan itu.

Suster Lucy kemudian dikeluarkan dari biara dengan alasan bahwa "gaya hidupnya melanggar hukum FCC yang semestinya".

Dia mengatakan kepada wartawan BBC, Yogita Limaye bahwa dia "sama sekali tidak puas" dengan tanggapan Vatikan yang tidak mengambil tindakan tegas terhadap masalah ini, bahkan Vatikan juga tidak menghubunginya sama sekali.

"Saya tidak akan meninggalkan biara. Gaya hidup yang saya jalani sesuai aturan dan peraturan," tambahnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kepolisian menggeledah Kantor Keuskupan Dallas, AS. Mereka mencari bukti dan meminta keterangan terkait kasus pelecehan anak. Akibat kasus ini, seorang uskup berusia 70 tahun diskors.

2 dari 2 halaman

Tidak Akan Naik Banding

Palu hakim — Ilustrasi palu hakim pengadilan. (Sumber Pixabay)

Meskipun surat yang dia terima dari Vatikan mengatakan dia bisa "membuat langkah baru" jika dia merasa bahwa putusan itu "bertentangan dengan hak-haknya yang sah", dia mengatakan dia tidak punya rencana untuk mengajukan banding.

"Saya diizinkan naik banding kedua tetapi saya tidak melihat apa ada gunanya melakukan hal itu, karena mereka sudah memutuskan. Sekarang saya akan pergi ke pengadilan atas nama semua orang yang ditekan dan menghadapi perilaku ilegal dari pihak berwenang kongregasi," katanya kepada BBC.

Biarawati lain yang memprotes Uskup telah menuntut gereja di Kerala serta Vatikan yang seakan menutup mata terhadap insiden itu.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah mengirim surat kepada Duta Besar Vatikan untuk India dan bahkan menulis surat kepada Vatikan tetapi tidak menerima tanggapan dari keduanya.

Adapun sejumlah langkah hukum yang diambil para biarawati yang memprotes, termasuk peringatan disiplin dan pemberitahuan pemindahan.

Saat bersaksi di pengadilan setempat, salah satu dari mereka memberi tahu hakim bahwa gereja berusaha "menyabotase" bukti untuk melindungi Uskup.

India
Negara
India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia
Lihat Selengkapnya
India
Biarawati
Uskup
Pelecehan Seks

Benedikta Miranti T.V
Author
Raden Trimutia Hatta
Editor

Tuduh Uskup Lakukan Pelecehan Seks, Biarawati India Malah Dipecat Vatikan

Bahas Isu Pelecehan Seks Anak, Uskup dari Seluruh Dunia Berkumpul di Vatikan

Menutupi Kasus Pelecehan Seksual Anak, Uskup Agung di Australia Divonis Hukuman 1 Tahun

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Akan Naik Banding

India

Biarawati

Uskup

Pelecehan Seks

20 April 2007: Drama Penyanderaan 2 Karyawan NASA, 1 Orang Ditembak Lalu Pelaku Bunuh Diri

Inggris Bakal Jadi Negara Pertama Larang Produksi Pornografi Deepfake, Dianggap Ilegal dan Aksi Kejahatan

Pria Polandia Ditangkap Terkait Plot Pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk Intelijen Rusia, Terancam 8 Tahun Penjara

Ledakan Hantam Pangkalan Militer Unit Tentara Irak Sekutu Iran dan Tewaskan 1 Orang, AS atau Israel Dalangnya?

Imbas Demo Pro-Palestina Protes Kontrak dengan Israel, 28 Pegawai Google Dipecat

Pria Bakar Diri Saat Persidangan Donald Trump, Bawa Pamflet Teori Konspirasi

Israel Serang Iran, Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Tel Aviv dan Wilayah Pendudukan Palestina

20 April 2007: Drama Penyanderaan 2 Karyawan NASA, 1 Orang Ditembak Lalu Pelaku Bunuh Diri

Studi: Perubahan Iklim Bisa Perburuk Tingkat Kemiskinan Global

Jumlah Kecoak Meningkat di Spanyol, Perubahan Iklim yang Menghangat Jadi Penyebabnya?

Stasiun di Dnipro Diserang Tewaskan 9 Orang Vs Ukraina Perdana Hancurkan Pesawat Pengebom Rusia

Sudah Dewasa, Apakah Masih Perlu Aqiqah? Ini Penjelasannya

6 Potret Taman Rainforest di Rumah Raffi Ahmad, Ada Air Terjun Mengalir

Putri Isnari Menangis Terisak Saat Sungkeman dengan Kakaknya Usai Dinikahi Abdul Aziz

Pakar Farmasi UGM: Jangan Khawatir Konsumsi Obat Sakit Kepala Asal Sesuai Petunjuk

Bahlil Yakin Amicus Curiae Megawati Tak Akan Pengaruhi Hasil Pilpres 2024

Menyibak Peran BRIN dan NOAA dalam Perubahan Iklim, Polusi Plastik, dan Ilmu Kelautan

Bima Arya Pamitan ke Warga Kota Bogor: Saya Nitip yang Sudah Baik Dijaga, Dirawat

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Lahar Dingin Semeru 14 Hari

SUV Mid-Size Mazda CX-80 Diluncurkan, Jadi Andalan di Eropa

11 Rekomendasi Drakor dengan Happy Ending Terbaik, Enggak Perlu Overthinking

Intip, Tips Menyimpan Kue Lebaran Agar Awet dan Tidak Berjamur

Ajang Terpanas MMA Datang Lagi: BRAVE CF Kembali Tayang di Vidio

Huawei Band 9 Resmi Hadir untuk Pasar Indonesia, Cek Deretan Fitur dan Harganya

Penelusuran Google untuk 'Bitcoin Halving' Capai Level Tertinggi