Sukses

Cenderung Cari Pasangan Seperti Sosok Ayah? Ini Penjelasan Psikolog

Ternyata dalam memilih pasangan, secara tidak sadar, seorang perempuan akan mencari sosok seperti ayahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan antara masing-masing ayah dan anak perempuan itu unik. Baik atau buruk, kaitannnya akan selalu ada.

Yang menarik perhatian para psikolog adalah bagaimana semua ayah, baik yang hadir maupun tidak, memiliki dampak pada pengasuhan putri mereka.

Mengasuh anak atau lebih dikenal sebagai parenting, melibatkan perilaku, mekanisme, dan pemikiran yang secara tidak sadar berkembang pada anak ketika mereka menjadi dewasa. Dan akhirnya, hal tersebut akhirnya berdampak pada keputusan kompleks dalam memilih pasangan.

Dilansir dari Bright Side, Senin (14/10/2019), berikut adalah alasan mengapa pola asuh seorang ayah mempengaruhi anak perempuannya dalam memilih pasangan:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Membangun Perilaku Anak

Dalam bukunya, Between Fathers & Daughters: Strengthening & Rebuilding Relationships, psikolog Linda Nielsen berbagi nilai kehadiran ayah dalam kehidupan seorang anak. Nielsen berupaya menunjukkan bagaimana orang tua memengaruhi keputusan putri mereka dalam hal-hal seperti karier, selera pribadi, dan prestasi akademiknya.

Dia terutama menggarisbawahi bagaimana kehadiran atau ketidakhadiran seorang ayah dapat mengkondisikan pilihan yang akan dibuat putrinya di masa depan tentang hubungan asmara.

3 dari 6 halaman

2. Membangun Kepercayaan Diri

Nielsen menjelaskan bahwa seorang ayah yang hadir dan membina hubungan yang harmonis dengan putrinya dapat memengaruhi dia untuk mencari pasangan yang intim dan setia.

Salah satu fitur paling umum pada wanita dari orang tua yang penuh kasih adalah tekad ketika membuat keputusan dan munculnya rasa percaya diri mereka. Tidak ada rasa takut untuk mengungkapkan pendapat atau menolak kandidat yang buruk.

4 dari 6 halaman

3. Mencegah Keputusan Buruk

Seorang gadis dapat merasakan cinta ayahnya sejak usia dini, jadi ketika dia dewasa, dia ingin mencari hubungan yang stabil yang dapat memberinya kedamaian. Kedekatan ayah bisa secara tidak sadar membantu remaja membuat lebih sedikit kesalahan saat memilih pasangan.

Anak perempuan cenderung lebih percaya diri di sekitar anak laki-laki dan tidak akan membiarkan siapa pun memanfaatkan usia muda mereka. Mereka tidak berusaha memiliki banyak pasangan, bahkan mereka berusaha untuk menjaga martabat dan harga diri mereka.

5 dari 6 halaman

4. Emosi Tak Stabil Tanpa Figur Ayah

Di sisi lain, ketidakhadiran seorang ayah memiliki efek negatif pada karakter seorang gadis. Mereka yang memiliki hubungan yang tidak stabil dengan ayah mereka lebih cenderung memilih pasangan yang memberi mereka banyak masalah.

Kurangnya keamanan dan kepercayaan diri dapat membuat mereka merasa rendah diri. Karena itu, mereka akhirnya terlibat dalam hubungan di mana mereka menganggap diri mereka sebagai pihak yang lemah.

6 dari 6 halaman

5. Sering Merasa Tak Puas

Nielsen menjelaskan bagaimana ayah memengaruhi hubungan anak perempuan mereka menggunakan metafora yang menarik dan berguna untuk memahami gagasan itu dengan lebih jelas. Memiliki ikatan yang baik dengan ayah seperti pergi ke pasar dengan perut kenyang. Anda memilih barang-barang yang dibeli dengan lebih sabar dan akan memilih opsi yang lebih sehat.

Di sisi lain, koneksi yang buruk dengan ayah seperti pergi ke pasar dengan perut kosong. Anda membeli hal pertama yang menggoda Anda, terlepas dari apakah itu baik untuk tubuh atau tidak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.