Sukses

Bocorkan Rahasia Penting, Seorang Anggota Intelijen AS Ditangkap

Seorang anggota intelijen terkait terorisme, ditangkap lantaran ketahuan membocorkan informasi penting kepada seorang jurnalis.

Liputan6.com, Wahington - Seorang analis anti-terorisme di Defense Intelligence Agency (DIA) atau Badan Intelijen Pertahanan AS, ditangkap pada Rabu 9 Oktober karena diduga membocorkan informasi rahasia kepada wartawan, ujar pihak berwenang. 

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis, (10/10/2019), Henry Kyle Frese, 30, dari Alexandria, Virginia, ditahan ketika ia tiba di tempat kerja dan langsung dihadapkan dengan dua tuduhan pengungkapan informasi pertahanan rahasia.

"Frese tertangkap basah ketika mengungkapkan informasi keamanan nasional yang sensitif untuk keuntungan pribadi," ujar asisten jaksa agung John Demers kepada wartawan.

Departemen Kehakiman tidak mengungkapkan isi informasi yang diduga dibocorkan oleh Frese selain untuk mengatakan bahwa itu menyangkut "sistem senjata negara asing." Identitas kedua jurnalis yang diduga menerima informasi dari Frese juga tidak diungkapkan.

Namun menurut dugaan, para jurnalis yang terlibat, bekerja untuk CNBC dan NBC News, demikian informasi yang diperoleh dari dakwaan dan halaman Twitter Frese.

CNBC, mengutip "sumber-sumber didapat langsung dari laporan intelijen AS," melaporkan pada Mei 2018 bahwa China telah memasang rudal jelajah anti-kapal dan sistem rudal darat-ke-udara di Kepulauan Spratly yang diperebutkan.

Hingga kini, tidak ada tanggapan langsung dari CNBC terkait masalah penangkapan tersebut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membocorkan Rahasia Negara

Frese diduga memiliki hubungan romantis dengan salah satu dari dua wartawan itu, menurut dakwaan yang dijatuhkan oleh dewan juri federal di Distrik Timur Virginia.

Frese adalah seorang kontraktor dengan DIA, yang merupakan dinas intelijen militer AS, sejak Januari 2017 hingga Februari 2018, dan seorang karyawan DIA  sejak itu, yang berkutat dengan banyak informasi hingga tingkat yang paling rahasia, ujar pihak berwenang.

Pada bulan April atau Mei tahun lalu, Frese diduga mengakses laporan intelijen "yang tidak terkait dengan tugas pekerjaannya di beberapa kesempatan" dan menyampaikan informasi kepada salah satu wartawan, menurut surat dakwaan tersebut.

Ponsel Frese turut dipantau dan dia kedapatan mengirimkan informasi rahasia ke salah satu wartawan bulan lalu, tambahnya.

"Frese diduga mengungkapkan informasi pertahanan nasional yang sangat rahasia, yang membahayakan negara dan orang-orang kita," kata agen khusus FBI, Alan Kohler.

"Dia melanggar sumpahnya untuk melayani dan melindungi Amerika Serikat."

Frese bisa menghadapi 10 tahun penjara untuk setiap informasi rahasia yang ia sebarkan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.