Sukses

Universitas Harvard Tak Terbukti Mendiskriminasi Mahasiswa Keturunan Asia

Universitas Harvard terbukti tidak bersalah dalam gugatan diskriminasi terhadap mahasiswa keturunan Asia.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Hakim federal Amerika Serikat menyatakan bahwa Universitas Harvard tidak terbukti dalam kasus diskriminasi terhadap mahasiswa keturunan Asia dalam selama pendaftaran administrasi.

Sebelumnya sebuah lembaga bernama Students for Fair Admissions (SFFA) menggugat anggota Ivy League tersebut, yang berisikan bahwa Harvard telah melakukan pelanggaran secara hukum untuk menerima mahasiswa baru yang merupakan keturunan Asia dengan tujuan mempertahankan komposisi ragam etnis mahasiswa di sana. 

Seperti dikutip dari CNN, Kamis (3/10/2019), Hakim Burroughs memutuskan bahwa sistem yang telah berjalan di Universitas Harvard memang tidaklah sempurna namun tidak melanggar hukum apapun.

Selain itu, keputusan menyatakan bahwa pengadilan tidak menemukan bukti apapun terkait gugatan dugaan penghitungan komposisi dalam menerima mahasiswa Universitas Harvard yang akan masuk. 

Keputusan tersebut akhirnya muncul setelah sidang diadakan selama tiga minggu pada tahun lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gugatan SFFA

Karena ketidakpuasannya, SFFA memutuskan akan mengajukan banding dan berencana untuk membawa kasus ini hingga tingkat tertinggi yaitu Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Dalam gugatan yang dilayangkan SFFA, juga terdapat informasi bahwa standar yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Asia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa Afrika ataupun Spanyol. 

Pihak Harvard membuktikan bahwa pihaknya tidak melakukan apa yang digugat SFFA. Pihaknya menyatakan, menurut laporan internal di tahun 2013, jika didasarkan pertimbangan nilai akademis saja, maka 43% mahasiswa Harvard seharusnya berasal dari keturunan Asia.

Padahal data saat ini hanya mencatat 19% mahasiswa Harvard yang merupakan keturunan Asia. 

Selain itu, gugatan SFFA juga berisikan bahwa mahasiswa Asia kerap mendapat diskriminasi rasian yang mengakibatkan mereka mendapatkan nilai pribadi rendah dan berdampak mereka tidak diterima. 

Pihak Harvard kembali menjelaskan bahwa kebanyakan mahasiswa Asia memiliki surat rekomendasi yang lebih lemah dibanding yang lain sehingga mereka tidak diterima. 

Hakim Allison D Burroughs pun mendukung pernyataan yang disampaikan oleh pihak Harvard untuk tidak menggunakan pertimbangan ras dalam proses penerimaan mahasiswa baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.