Sukses

Buang Air Besar di Tempat Umum, 2 Bocah India Dipukul Hingga Tewas

Saudara kandung, Roshni dan Avinash asal Dalit India tewas setelah dipukul karena buang air besar di tempat terbuka.

Liputan6.com, Jakarta - Dua anak dari kasta terendah India diduga dipukul saudaranya hingga meninggal setelah buang air besar di tempat umum, menurut pihak berwenang.

Wakil kepala polisi setempat, Inspektur Polisi Viren Singh melaporkan, bocah bernama Roshni Valmiki, 12 tahun dan saudara lelakinya yang berusia 10 tahun, Avinash, diserang pada Rabu 25 September 2019 saat buang air besar di jalan umum di desa Bhakhedi di distrik Shivpuri, negara bagian Madya Pradesh, India Tengah.

Singh mengatakan, setelah dipukuli dengan tongkat, kedua kakak-adik itu dibawa ke rumah sakit distrik. Malangnya, dokter menyatakan mereka berdua telah meninggal dunia.

Seperti yang dikutip dari laman CNN pada Jumat (27/9/2019), buang air besar di daerah tersebut dilarang dan tempat sanitasi yang belum memadai. Diketahui, saat itu mereka ingin mengunjungi kakeknya. 

Polisi telah menangkap dua saudara lelaki atas serangan itu. Singh mengatakan insiden itu masih dalam penyelidikan.

Selain itu, pihak berwenang telah memberi 60.000 rupee (Rp 12 jutaan) pada keluarga korban dalam bantuan keuangan untuk biaya pemakaman dan biaya lainnya. Di bawah hukum India, mereka juga akan menerika 400.000 rupee (Rp 80 jutaan) sebagai kompensasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sanitasi yang Buruk

Roshni dan Avinash adalah warga asal Dalit, yaitu sebuah kelompok etnis di India yang membentuk lebih dari 16% populasi, menurut sensus terbaru negara itu.

Dalit adalah salah satu kelompok yang paling terpinggirkan di India --warisan dari sistem kasta yang sekarang dilarang mengelompokkan masyarakat India selama beberapa generasi.

Mayawati, menteri pertama wanita Dalit di India, mengutuk kekerasan dan mengatakan bahwa orang Dalit telah menjadi korban dari semua jenis kejahatan keji.

Ia meminta pemerintah untuk menjelaskan mengapa toilet yang tepat sering tidak tersedia di desa-desa tempat tinggal Dalit dan kasta rendah lainnya.

Awal bulan ini, para aktivis HAM internasional membuat keputusan oleh Bill dan Melinda Gates Foundation untuk memberikan penghargaan kepada Perdana Menteri India sebagai penghargaan atas pekerjaannya untuk meningkatkan sanitas di negara tersebut.

Yayasan itu membela keputusannya, dengan mengatakan bahwa upaya Narendrara Modi telah membantu jutaan orang memiliki akses ke sanitasi yang aman.

3 dari 3 halaman

Isu yang Memprihatinkan

Ketua Menteri Kamal Nath menyebut ini insiden yang "memilukan".

"Insiden mengenai pembuhunan dua anak tak berdosa di desa Bhavkedi di distrik Shivpuri sangat memilukan," kata Kamal dalam cuitan twitter-nya pada Rabu.

"Instruksi untuk tindakan tegas terhadap terdakwa dan memberikan semua kemungkinan bantuan dan perlindungan keluarga telah dikeluarkan," lanjutnya.

Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi kekerasan terhadap para Dalit di India. Tahun lalu, dua pria tewas setelah kaum nasionalis sayap kanan Hindu diduga melemparkan batu ke Dalit yang memperingati peringatan 200 tahun pertempuran yang signifikan bagi komunitas Dalit.

Kematian memicu kerusuhan dan protes kekerasan, yang menyebabkan setidaknya 10 kematian.

Pada bulan November, seorang gadis Dalit berusia 13 tahun dipenggal di distrik Salem di negara bagian selatan Tamil Nadu. Polisi menuntut tersangka pembunuh di bawah tindakan yang mengkriminalisasi kekerasan berbasis kasta.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.