Sukses

Demi Bumi, 90 Perusahaan Ikut Program Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pada Minggu (22/9/2019) hampir 90 perusahaan besar membuat komitmen untuk mengekang emisi gas rumah kaca demi menghindari dampak buruk perubahan iklim.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu (22/9/2019), hampir 90 perusahaan besar membuat komitmen untuk mengekang emisi gas rumah kaca demi menghindari dampak perubahan iklim.

Sebuah kelompok koalisi penasihat bisnis nirlaba, We Mean Business, mengatakan bahwa 87 perusahaan seperti Orange Group, IKEA, Nokia, hingga Nestle bersumpah untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, yang disepakati oleh 195 negara dalam perjanjian Paris di 2015.

Selain itu, dalam perjanjian juga disebutkan untuk mencapai target emisi yang bersih hingga angka nol pada 2050.

Inisiatif ini diluncurkan pada bulan Juni dengan ajakan bertindak yang dikeluarkan oleh PBB, masyarakat sipil dan para pemimpin bisnis memperingatkan perusahaan, jika kita tidak segera mengubah arah, kita berisiko kehilangan kesempatan untuk menghindari perubahan iklim yang tak terkendali dengan konsekuensi bencana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diharapkan Lebih Banyak Perusahaan yang Ikut Berkomitmen

We Mean Business menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar gabungan lebih dari $ 2,3 triliun, dan menghasilkan emisi setara dengan 73 pembangkit listrik tenaga batubara setiap tahun.

"Sungguh kabar yang baik, melihat banyak penggerak pertama di sektor swasta bersekutu dengan masyarakat sipil dan pemerintah yang ambisius dengan meningkatkan dukungan untuk iklim yang baik di masa depan," ujar Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan. "Sekarang kita membutuhkan lebih banyak perusahaan untuk bergabung dengan gerakan ini," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Target: Demi Perubahan Iklim yang Lebih Baik

Jenderal Antonio mengatakan, ia sudah menginformasikan negara-negara untuk datang ke pertemuan puncak untuk persiapan komitmmen pada iklim yg lebih baik dengan nol emisi. Melalui komitmen tersebut, perusahaan yang ikut telah setuju untuk menetapkan target yang ditentukan oleh inisiatif Science Based Targets yang menilai target pengurangan emisi perusahaan berdasarkan rekomendasi ilmuwan bagi perusahaan untuk memenuhi Paris Agreement atau Perjanjian Paris.

"Pemanasan melebihi 1,5 derajat Celcius adalah bencana yang tidak boleh kita ambil risiko," kata Anggota Dewan SBTi dan Presiden Andrew Steer. "Target berbasis sains memberikan cetak biru bagi perusahaan untuk memberikan kontribusi yang jelas untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris, tetapi kita perlu semua tangan di atas dek. Jangan sampai kehilangan satu menit pun." tambahnya.

 

Reporter: Windy Febriana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.