Sukses

6 Kebohongan Kecil yang Biasa Dilakukan Manusia, Nomor 5 Termasuk Kamu?

Berikut alasan dibalik kebohongan sehari-hari yang dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Berbohong adalah suatu pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan tertentu secara disengaja.

Bahkan ada yang menggunakan kebohongan sebagai alih-alih kebaikan, dan ada juga yang memang memiliki niat buruk.

Terkadang, tindakan ini sering dilakukan seseorang untuk berusaha tampil menyenangkan. Seperti memuji seseorang atau bahkan menutupi diri sendiri.

Mengutip dari Reader's Direct pada Minggu (22/9/2019), ini kebohongan kecil yang sering dilakukan manusia beserta alasannya menurut ahli:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Kalimat Klise

Kalimat klise yang sering terdengar dari seseorang yaitu "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja", "Tidak usah khawatir, jangan pikirkan" --yang sebenarnya terjadi berbeda dari apa yang diucap.

Cara itulah yang biasa terpikirkan lantaran mereka tidak ingin membebani orang sekelilingnya dengan masalah tersebut. Sebenarnya mereka melakukan ini untuk menghindari

Sebenarnya mereka melakukan ini untuk menghindari rasa cemas yang lebih. Memang dapat dimengerti, tetapi seiring berjalannya mekanisme pertahanan, ini adalah tindakan yang buruk.

"Ini karena mereka tidak dapat menghdapai dan mengatasi," tulis pada laman psych2go.

Namun, bisa ditarik kesimpulan bahwa mereka terlalu lelah untuk mengulangi hari yang buruk untuk bercerita kembali. Akan tetapi yang lebih penting, jangan lewatkan kebohongan umum yang merusak hubungan.

3 dari 7 halaman

2. Pujian Palsu

Seseorang ingin tahu bagaimana ia berhasil dalam apa pun yang sedang dilakukan --bagus untuk harga diri sendiri.

Sayangnya, beberapa orang menampar satu sama lain di belakang untuk memberikan 'ucapan' hebat karena teman, adik, kakak, kekasih berada di urutan ke-12.

Pujian palsu ini sering didapatkan pada anak di usia 4 tahun. Anak-anak 'secara mengejutkan akurat dalam mengidentifikasi siapa yang unggul dan siapa yang berjuang', menurut Ashley Merryman, rekan penulis 'Top Dog: The Science of Windding and Lossing', di New York Times.

"Mereka yang berprestasi tahu dan menyerah, sedangkan mereka yang tertipu yaitu disaat mereka tidak diakui prestasinya," ujarnya.

4 dari 7 halaman

3. Pura-Pura Tidak Tahu

Seseorang selalu merasa sungkan atau enggan bertanya di saat ia memang masih dilanda kebingungan.

Ketika ditanya "Apakah Anda memiliki pertanyaan?" Beberapa dari kita bersedia bertanya dan ada yang terlihat bingung. Seperti, "Bisakah Anda membahasnya kembali?" dan yang lain justru berpura-pura tidak tahu.

Menurut para ahli, "Jika Anda memiliki pertanyaan dan itu akan memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan pekerjaan dengan baik, Anda harus menemukan jawaban," kata konsultan perusahaan Gabriela Cora, MD kepada CNN.

Jika masih tetap ragu untuk bertanya, awali-lah dengan mengatakan bahwa Anda hanya ingin memastikan paham sepenuhnya.

5 dari 7 halaman

4. Kesenangan Palsu

Sebenarnya kalimat mengungkapkan kesenangan pada sesuatu yang nyatanya tidak, adalah hal yang mengecewakan.

Seorang ahli, Cora menyarankan "Jangan lewatkan cara sopan untuk mengatakan 'tidak' pada hal-hal yang mengganggu dalam hidupmu," tulis dalam laman CNN.

6 dari 7 halaman

5. Menutupi Kesalahan

Berkata jujur atas tindakan atau ucapan yang buruk adalah salah satu hal yang mulia. Tidak ada yang ingin membuat diri seseorang terlihat buruk, apalagi di tempat kerja.

Akan tetapi, ini akan terlihat jauh lebih buruk jika mencoba menutupi kesalahan atau menunujukkan jari kepada rekan kerja yang bersalah.

Mulai-lah meminta maaf. Meskipun ini bukan momen terbaik, tetapi dengan cara ini akan tetap menunjukkan bahwa Anda adalah karyawan yang bertanggung jawab.

7 dari 7 halaman

6. Satu Episode Lagi

Banyak manusia yang memiliki kebiasaan menonton film seri di malam hari. Sebagian di antaranya kerap memiliki niat awal hanya ingin menonton satu episode saja.

Namun dengan alasan pemutar filmnya berjalan otomatis, mereka kerap melanjutkan menonton setelah episode satu telah berakhir. Sayangnya, perilaku ini harus dihentikan dengan mengatakan 'tidak'.

Sebuah penelitian di University of Michigan menemukan, orang dewasa muda yang menonton acara TV memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dan lebih cenderung kelelahan dibandingkan mereka yang hanya bertahan satu atau dua episode.

American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan untuk mengatur permainan otomatis dan istirahat secukupnya.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini