Sukses

ISIS Klaim Serangan Bom Terbaru di Irak yang Tewaskan 12 Orang

Serangan bom menghantam sebuah bus yang melintas di kota suci Syiah di Karbala, Irak. ISIS mengklaim serangan tersebut.

Liputan6.com, Karbala - Serangan bom menghantam sebuah bus yang melintas di kota suci Syiah di Karbala, Irak --100 km dari barat daya Baghdad-- pada Jumat 20 September 2019.

Peristiwa itu menewaskan 12 orang dan lima lainnya terluka, kata dinas keamanan Irak.

Kelompok teror ISIS, yang disebut-sebut telah mengalami kekalahan teritorial di Irak sejak 2017, mengklaim serangan bom di Karbala --menurut corong media ISIS, Amaq, seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (22/9/2019).

Dua juru bicara polisi Irak di lokasi ledakan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sebuah alat peledak yang ditanam di bus meledak di pintu masuk utara kota, membakar kendaraan.

Pemboman itu adalah salah satu serangan terburuk yang menargetkan warga sipil sejak kelompok bersenjata itu dinyatakan dikalahkan di Irak pada 2017. Namun, sel tidur (sleeper cell) kelompok itu terus melakukan serangan sporadis di seluruh negeri.

Setelah pemboman hari Jumat, pasukan Irak telah meningkatkan kehadiran mereka dan langkah-langkah keamanan di sekitar Karbala.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tersangka Telah Ditangkap, Tapi...

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi pada hari Sabtu mengatakan pasukan keamanan menahan seorang pria yang diduga meninggalkan bom di dalam bus. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tersangka.

Tapi, ketua parlemen Irak Mohamad al-Halbousi menyatakan kekecewaannya atas "kegagalan badan intelijen" yang berulang-ulang untuk mencegah serangan semacam itu. Dia mengatakan rencana keamanan harus ditinjau dan pengumpulan intelijen ditingkatkan.

Pemboman terjadi selama periode yang jatuh antara Asyura dan Arba'in, dua acara keagamaan penting bagi Muslim Syiah.

Asyura adalah hari kesepuluh Muharram, bulan pertama kalender Islam. Untuk Syiah, itu adalah peristiwa besar yang memperingati martir Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang meninggal pada Pertempuran Karbala pada 680 Masehi.

Sementara Arba'in menandai akhir dari masa berkabung itu. Peziarah Irak dan Syiah dari seluruh dunia mengunjungi Karbala selama tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.