Sukses

Hari Perdamaian Internasional 2019, Aksi Iklim untuk Kesejahteraan Jadi Sorotan

Hari Perdamaian Internasional telah ditetapkan PBB untuk melindungi dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - International Day of Peace atau Hari Perdamaian Internasional telah ditetapkan di seluruh dunia pada 21 September. Majelis Umum PBB menyatakan tujuannya yaitu sebagai hari yang ditujukan untuk memperkuat cita-cita perdamaian, baik di dalam maupun di antara semua bangsa dan masyarakat.

Negara-negara Anggota PBB mengadopsi 17 Suistainable Development Goals pada 2015. Mereka memahami bahwa tidak mungkin untuk membangun dunia yang damai, jika langkah-langkah tidak diambil untuk mencapai pembangunan ekonomi dan sosial untuk semua orang di mana pun, dan memastikan bahwa hak-hak mereka dilindungi.

Dikutip dari laman UN pada Sabtu (21/9/2019), 17 Suistainable Development Goals ini mencakup berbagai masalah, termasuk kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, kesetaraan gender, air, sanitasi, energi, lingkungan, dan keadilan sosial.

Di tahun ini, Hari Perdamaian Sedunia memiliki tema 'Aksi Iklim untuk Perdamaian' dengan latar belakang terfokus pada pentingnya memerangi perubahan iklim, sebagai cara untuk melindungi dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia. Hal ini juga sesuai dengan 17 Suistainable Development Goals poin 13 terkait aksi iklim.

Seperti diketahui, perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional. Bencana alam merusak tiga kali lebih banyak orang daripada konflik, memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan menyelamatkan diri ke tempat lain.

Kemudian, salinisasi air dan tanaman juga membahayakan ketahanan pangan hingga menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang meningkat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Penetapan Tanggal

Hari Perdamaian Sedunia bertepatan dengan pembukaan Majelis Umum PBB pada 1981 melalui sebuah resolusi PBB.

Peringatan ini pertama kalinya dilakukan pada 1982, Selasa ketiga bulan September, hingga pada 21 September 2002, ditetapkanlah menjadi tanggal permanen untuk Hari Perdamaian Internasional.

Dengan menetapkan tanggal pasti tersebut, majelis menyatakan bahwa pada momen tersebut juga menjadi hari gencatan senjata global dan tanpa kekerasan, seperti yang dilansir dari Time and Date.

PBB memberikan tujuan perdamaian dunia dan mendorong orang untuk bekerja sama. Sejak awal, Hari Perdamaian menandai kemajuan pribadi dan masyarakat dunia menuju perdamaian.

3 dari 3 halaman

Perayaan yang Digelar

Selain itu, banyak masyarakat yang mengambil bagian dalam berbagai kegiatan dan menyelenggarakan acara-acara dengan tema 'perdamaian'. Acara tersebut bervariasi, mulai dari pertemuan antar pribadi hingga konser publik dan forum yang melibatkan khalayak luas.

Seperti sebuah organisasi Roots & Shoots, yaitu program lingkungan dan kemanusiaan internasional untuk kaum muda --menunjukkan dukungan mereka untuk acara tersebut setiap tahun.

Orang-orang muda yang ikut dalam Roots & Shoots, juga memiliki kegiatan seperti membuat boneka merpati raksasa dari bahan-bahan daur ulang dan menerbangkan merpati di komunitas mereka.

Lalu, masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan spiritual juga berkomitmen untuk menyelenggaran Hari Perdamaian Internasional. Tak hanya itu, beberapa kelompok lain mengamati keheningan pada siang hari di setiap zona waktu di seluruh dunia di hari tersebut.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini