Sukses

Berkaca pada 'Korean Wave' untuk Promosi Budaya Indonesia

Budaya Korea kini tengah menjadi isu yang dipandang oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Korean  entertaiment menjadi isu dunia yang telah dipandang oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Peter F. Gontha, Penasihat Menteri Luar Negeri juga menyetujui hal itu. Ditambah lagi, banyaknya penduduk Korea yang tinggal di Indonesia, begitupun sebaliknya.

"Hal yang paling kuat dalam industri Korea dalam menyebarkan budayanya yaitu, tidak hanya budaya negaranya sendiri yang ikut dipikirkan, tetapi juga secara dunia," ujarnya dalam acara Indonesia – Korea Conference 2019 di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta, Rabu 18 September 2019.

Selain itu, industri budaya Korea tidak tercampur oleh tangan pemerintah dikarenakan mereka yang ingin bebas menciptakan kreativitasnya. Inilah yang menjadi budaya Korea memiliki ragam budaya populernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

'Indonesian Wave' dan 'Korean Wave'

Popularitas budaya Korea kini telah berkembang dengan luas hingga munculnya istilah 'Korean Wave' yaitu tersebarnya budaya pop negara tersebut secara global. Bukan sekadar perluasan industri hiburan saja, melainkan menjadi kekuatan Korea dalam memperoleh keuntungan ekonomi.

Menurt H.E Lee Hyuk, Kepala Sekretaris ASEAN-Korea Centre, Indonesia sesungguhnya mampu untuk mengikuti jejak industri budaya Korea, hingga dapat dikatakan 'Indonesian Wave.'

Ia mengatakan, hal yang dapat dilakukan dari Indonesia adalah dengan menunjukkan budaya modern-nya. "Indonesia memiliki kuliner, pakaian khas seperti batik, misalnya yang layak untuk ditunjukkan," ujarnya.

Selain itu, Lee juga menambahkan, Indonesia mempunyai banyak bakat yang dimiliki oleh generasi muda seperti halnya pada korean grup. Dengan cara inilah, budaya Indonesia dapat dilihat di Negeri Gingseng tersebut.

3 dari 3 halaman

Indonesia – Korea Conference 2019: Charting A Blueprint for Robust Partnership

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia menyelenggarakan “Indonesia – Korea Conference 2019: Charting A Blueprint for Robust Partnership” pada hari Rabu, 18 September 2019 di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta.

Konferensi ini diadakan dalam rangka memperingati perayaan 46 tahun hubungan diplomatik antara Republik Korea dan Indonesia.

Indonesia – Korea Conference diadakan untuk pertama kalinya mempertemukan berbagai kalangan baik dari akademisi, pemangku kebijakan, institusi pemerintah, serta pengusaha untuk saling bertukar ide dalam menentukan kelanjutan hubungan Indonesia dan Republik Korea dalam berbagai aspek bilateral.

Konferensi ini dimaksudkan untuk menciptakan dialog yang konstruktif antara para ahli dan praktisi dari Indonesia dan Republik Korea terkait isu, tantangan, dan peluang kerja sama kedua negara dalam merealisasikan hubungan bilateral yang semakin erat dalam kerangka Special Strategic Partnership.

Selain itu, Konferensi ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai Republik Korea dalam aspek ekonomi, politik, dan sosial-budaya demi terwujudnya hubungan people-to-people antara masyarakat Indonesia dan Republik Korea yang semakin komperehensif.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini