Sukses

Top 3: Deretan Perang Paling Mematikan di Dunia Ini jadi Sorotan

Perang dalam sejarah dunia yang mematikan hingga ucapan belasungkawa oleh Kedutaan Jerman di Jakarta untuk BJ Habibie menjadi artikel populer di kanal Global Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Artikel mengenai perang dengan korban tewas tertinggi dalam sejarah dunia menjadi berita terpopuler pada Jumat (13/9/2019). Mulai dari Perang Dunia I hingga penaklukan Spanyol atas Amerika.

Lalu ada artikel tentang beberapa peneliti yang mengklaim adanya benua hilang di bawah Eropa sekitar 240 juta tahun silam. Peneliti tersebut telah meghabiskan satu dekade untuk menganalisanya.

Kedutaan Besar Jerman di Indonesia mengucapkan belasungkawa untuk Presiden ke-3 RI, BJ Habibie pada akun Twitter resminya. Cuitan yang berisi ucapan terima kasih pada almarhum atas jasanya, juga disorot publik.

Berikut artikel Top 3 selengkapnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 6 Perang Paling Mematikan di Dunia

Di masa lalu, perang sangat sering terjadi. Khususnya antar-negara maupun antar entitas tertentu. Sebagian dari perselisihan itu ada yang masih terjadi hingga saat ini. Banyak korban berjatuhan, baik nyawa maupun materi.

Beberapa di antaranya benar-benar sadis, di mana komandan pertempuran menjadi satu-satunya yang mengambil keputusan.

Baca selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Isu Tentang Benua yang Tersembunyi di Bawah Eropa

Para peneliti di Belanda mengklaim ada benua hilang yang tersembunyi di bawah Eropa bagian selatan. Benua tersebut dinamakan "Greater Adria", muncul sekitar 240 juta tahun silam setelah terpisah dari Gondwana, sebuah kontinen super bagian selatan yang terdiri dari Afrika, Antarktika, Amerika Selatan, Australia dan daratan utama lainnya.

Greater Adria membentang amat luas, mulai dari (apa yang sekarang dikenal sebagai) Alpen sampai ke Iran, tetapi tidak semua wilayah ini berada di permukaan air.

Dengan kata lain, kemungkinan area tersebut merupakan serangkaian pulau atau kepulauan, kata penulis utama studi ini, Douwe van Hinsbergen, ketua tektonik global dan paleogeografi di Departemen Ilmu Bumi di Utrecht University, Belanda.

Hinsbergen dan timnya menghabiskan satu dekade untuk mengumpulkan dan menganalisis batuan yang dulunya merupakan bagian dari benua kuno tersebut.

Selanjutnya...

4 dari 4 halaman

3. BJ Habibie Wafat, Kedutaan Jerman Sebut Ia Sosok Luar Biasa Berjasa

Meninggalnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie disorot dunia termasuk Jerman. Sosok Bapak Demokrasi Indonesia ini telah berpulang pada Rabu 11 September 2019.

Kedutaan Besar Jerman di Indonesia pun mengucapkan belasungkawa pada akun Twitter resminya. "Kami menerima berita wafatnya Presiden ke-3 RI Y.M B.J #Habibie dengan kesedihan & kepedihan sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," cuitnya.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini