Sukses

Skotlandia Memiliki Kasus Bunuh Diri Tertinggi, Didominasi Pria

Jenis pekerjaan yang dilakukan seseorang adalah faktor besar dalam risiko bunuh diri di Skotlandia, berdasarkan angka yang dirilis oleh BBC.

Liputan6.com, Skotlandia - Skotlandia memiliki tingkat bunuh diri yang tercatat lebih tinggi dibanding Inggris secara keseluruhan sejak awal 1990-an. Kasus bunuh diri ini didominasi dilakukan pria.

Untuk mengurangi, pemerintah Skotlandia menerbitkan rencana tindakan pencegahan bunuh diri pada Agustus 2018 dan menugaskan Kelompok Kepemimpinan Pencegahan Bunuh Diri Nasional (National Suicide Prevention Leadership Group) untuk membantu mengimplementasikan rencana tersebut.

Para menteri ingin mengurangi tingkat bunuh diri Skotlandia sebesar 20% pada tahun 2022 --menggunakan data pada 2017 sebagai garis dasar, seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/9/2019).

Rincian data dari National Records of Scotland (NRS) mengungkapkan, pekerjaan yang didominasi pria, seperti buruh tani atau pedagang memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi daripada pekerjaan lain di negara tersebut.

NRS kemudian menerbitkan angka tahunan dengan menggunakan informasi dari catatannya tentang bunuh diri di Skotlandia. Dari data tersebut terlihat laki-laki jauh lebih mungkin bunuh diri daripada perempuan.

Walaupun demikian, para pengangguran lah yang mewakili kategori terbesar dari jenis pekerjaan lainnya yang bunuh diri. Kenaikkan jumlah ini terjadi setelah penurunan tingkat bunuh diri selama dekade sebelumnya.

NRS kemudian menerbitkan angka tahunan tentang bunuh diri di Skotlandia. Dari data tersebut menunjukkan bahwa laki-laki jauh lebih mungkin bunuh diri daripada perempuan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pekerja Terampil Lebih Sering Alami Bunuh Diri

Dari 4.661 kasus, sebanyak 1.211 kasus bunuh diri dilakukan orang-orang yang menganggur.

Di daerah lain yang juga memiliki angka tinggi adalah perdagangan konstruksi terampil --di mana angka bunuh diri sebanyak 43,1 kematian per 100.000 pekerja.

Billy Watson, kepala eksekutif badan amal kesehatan mental, SAMH, mengatakan sudah waktunya untuk 'melipatgandakan upaya kami' untuk mengatasi tingkat bunuh diri.

Ia menambahkan, "Kita perlu lebih memahami faktor risiko yang terkait dengan bunuh diri."

Angka-angka ini menunjukkan kepada kita bahwa mereka yang bekerja di perdagangan terampil memiliki risiko bunuh diri yang lebih tinggi, bersama dengan mereka yang menganggur.

"Sementara itu, ada bukti kuat untuk menunjukkan hubungan positif antara pekerjaan dan kesehatan mental. Hal ini menyoroti bahwa pengusaha memiliki tanggung jawab untuk menciptakan budaya yang terbuka dalam berbicara tentang kesehatan mental dan menantang perilaku diskriminatif." ujarnya.

Data pekerjaan yang dirilis ke BBC Skotland juga memaparkan, 904 dari 4.661 kasus bunuh diri di Skotlandia antara 2011 dan 2017, berada di perdagangan terampil seperti konstruksi atau teknik.

Gary Macdonald, yang membantu mendirikan kelompok pendukung sebaya Mind the Men di Glasgow mengatakan, ia tidak terkejut dengan angka-angka itu. Dikethaui, Macdonald memiliki sepupu seorang tukang listrik yang meninggal karena bunuh diri.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.