Sukses

43 Orang Tewas oleh Badai Dorian di Bahama, Jumlah Diperkirakan Meningkat

Upaya penyelamatan dan evakuasi telah ditingkatkan di beberapa bagian Bahama yang paling parah dilanda Badai Dorian, ketika ratusan orang berebut melarikan diri dari kehancuran.

Liputan6.com, Nassau - Upaya penyelamatan dan evakuasi telah ditingkatkan di beberapa bagian Bahama yang paling parah dilanda Badai Dorian, ketika ratusan orang berebut melarikan diri dari kehancuran.

Kapal pesiar, pesawat pribadi dan helikopter semuanya digunakan untuk membantu mereka yang masih terjebak di Kepulauan Abaco dan Grand Bahama pada Minggu 8 September 2019 waktu lokal. Dua wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat Badai Dorian.

Korban tewas sejauh ini berada di angka 43 orang, tetapi diperkirakan akan meningkat dengan temuan jasad baru atau korban luka yang tak selamat, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (8/9/2019).

Para pejabat yakin ratusan jenazah belum ditemukan di daerah yang rata dengan tanah akibat dihantam oleh badai.

Dr Caroline Burnett-Garraway, kepala staf medis di Rumah Sakit Princess Margaret di ibu kota Bahama, Nassau, mengatakan dua truk berpendingin sedang dikirim ke daerah itu, serta menambahkan: "Kami telah memesan banyak kantong mayat," jelasnya mengantisipasi temuan korban tewas akibat Badai Dorian.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Situasi Terbaru di Bahama

Ribuan orang yang selamat berbaris di Freeport, Grand Bahama, berharap untuk naik kapal pesiar yang menawarkan perjalanan gratis ke Florida.

Ada pemandangan serupa di Pelabuhan Marsh, Great Abaco, di mana orang-orang mengantre ke kapal pribadi untuk membawa mereka ke tempat yang aman.

Pengungsi dari Great Abaco telah tiba di Nassau, membawa cerita tentang kondisi yang memburuk di pulau-pulau yang dilanda badai.

Para pejabat PBB mengatakan sekitar 70.000 orang di Grand Bahama dan Kepulauan Abaco membutuhkan bantuan mendesak.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan sekitar 90% rumah, bangunan, dan infrastruktur di Marsh Harbour rusak dan ribuan penduduk berlindung di gedung pemerintah, pusat kesehatan, dan gereja Anglikan dengan pasokan yang sangat sedikit.

"Kebutuhannya tetap besar," kata juru bicara WFP, Herve Verhoosel. "Evakuasi perlahan-lahan terjadi dengan feri, karena ratusan penduduk dilaporkan melarikan diri setiap hari."

Angkatan Laut Inggris mengatakan pihaknya mengerahkan 18 staf medis tambahan untuk bergabung dengan kapal RFA Mounts Bay yang telah memberikan bantuan sejak badai berlalu. Kapal Inggris lainnya, HMS Protector, mengambil persediaan di Bermuda dan akan berlayar ke Bahama pada hari Senin.

Penjaga Pantai AS mengatakan telah mengirim sembilan kapal ke pulau-pulau itu dan bahwa enam helikopternya telah menyelamatkan 290 orang sejauh ini.

3 dari 3 halaman

Dorian ke Kanada

Sementara itu, Dorian telah memperoleh kekuatan di lepas pantai timur AS dan sedang menuju ke provinsi Kanada Nova Scotia.

Dorian berputar ke utara di sepanjang pantai Atlantik di Amerika Utara, dan telah menghantam negara bagian AS timur saat menuju Kanada.

Pada pukul 14:00 waktu setempat, Sabtu (18:00 GMT) badai itu sekitar 180 mil (290 km) tenggara Eastport, Maine , dan menuju provinsi Nova Scotia di Kanada.

Canadian Hurricane Center memperkirakan pendaratan di dekat Halifax, Nova Scotia, kemudian pada hari Sabtu dan mengeluarkan peringatan badai untuk bagian Nova Scotia dan Newfoundland.

Lembaga penyiaran Kanada CBC mengatakan ribuan penduduk di Nova Scotia telah kehilangan daya pada Sabtu pagi ketika angin kencang dan hujan lebat menyapu.

Pusat Topan Nasional AS (NHC) memperingatkan gelombang badai di Teluk St Lawrence, pantai barat daya Newfoundland dan Nova Scotia bagian timur.

Peramal cuaca AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa badai telah membawa angin konsisten 155 km/jam dan telah meningkat dari badai kategori satu ke badai kategori dua --dalam skala Saffir-Simpson.

Dorian sempat mencapai kategori lima (yang terparah) ketika mendarat di Bahama hari Minggu lalu dengan angin mencapai lebih dari 200 km/jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.