Sukses

4-9-1978: Banjir Terparah dalam Sejarah Utara India, 15 Juta Orang Terdampak

Kota suci Banares di dekat Sungai Gangga bahkan terdampak banjir terparah yang melanda bagian utara India.

Liputan6.com, Benggala - 4 September 1971, bagian utara India dilanda banjir terparah dalam sejarah wilayah tersebut. Sekitar dua juta orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir terburuk itu.

Menurut laporan BBC on This Day yang dikutip untuk Today in History, beberapa daerah di negara bagian Benggala Barat direndam air setinggi 18 kaki (5,49 meter) ketika musim hujan berlanjut di luar musim biasanya.

Ketinggian air di Sungai Yamuna bahkan mencapai enam kaki (1,83 m), melebihi batas aman yang telah ditentukan. Hal tersebut mengakibatkan 250.000 penduduk New Delhi harus mengungsi dari rumah mereka.

Kota suci Banares di dekat Sungai Gangga juga sangat terpengaruh oleh banjir yang merusak banyak bangunan dan jalan, serta memutus saluran telepon dan listrik.

Diperkirakan 15 juta orang di Benggala Barat merasakan dampak dari bencana tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bencana Hebat Picu Panen Hancur

Banyak dari hasil panen di bagian utara India hancur. Persediaan air bersih pun terkontaminasi.

Angkatan Udara India kemudian memastikan bahwa daerah-daerah yang terkena dampak terburuk menerima pasokan bantuan yang mereka butuhkan. Badan-badan bantuan pun siap siaga.

Bencana banjir tersebut juga memicu ketakutan munculnya penyakit tipus dan kolera.

Kepala Menteri Benggala Barat mengatakan banjir kali itu merupakan salah satu bencana paling parah yang pernah menghantam negara bagian tersebut.

3 dari 3 halaman

Sejarah di Tanggal yang Sama

Sementara itu, pada 4 September 1972, sejarah mencatat Mark Spitz sebagai atlet pertama yang memenangkan tujuh medali dalam Olimpiade, yaitu pada Olimpiade München 1972.

Sedangkan pada tanggal yang sama tahun 1998, dunia menorehkan detik-detik pendirian Google oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Universitas Stanford. Lalu pada 2010, tercatat sebuah gempa bumi bermagnitudo 7,1 mengguncang South Island di Selandia Baru yang dikenal dengan Canterbury Earthquake.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini