Sukses

Tragedi Berdarah di Hari Pertama Sekolah, Pria Bersenjata Pisau Tikam 8 Anak SD

Lelaki berusia 40 tahun ditahan akibat menikam delapan anak SD di China hingga tewas.

Liputan6.com, Hubei - Seorang pria bersenjata pisau menyerang sebuah sekolah dasar di China pada Senin 2 September 2019 waktu setempat. Pihak berwenang mengatakan, lelaki berusia 40 tahun itu kemudian ditahan akibat menikam delapan anak hingga tewas.

Menurut laporan SCMP, Selasa (3/9/2019), dua anak lainnya dirawat karena cedera dalam insiden di Sekolah Dasar Chaotangpo di Kota Baiyangping, Provinsi Hubei, pada hari pertama tahun akademik baru.

Tersangka, yang menurut polisi adalah pria lokal bermarga Yu, ditemukan oleh petugas di tempat kejadian.

Seorang juru bicara Rumah Sakit Pusat Enshi mengatakan murid yang terluka dirawat di sana, sementara pemerintah setempat mengatakan mereka menawarkan konseling terkait tragedi tersebut.

Media China, Xiaoxiang Morning Post melaporkan bahwa Yu telah dibebaskan lebih awal dari penjara tahun lalu, terkait kasus percobaan pembunuhan.

Seorang lelaki dari desa yang sama dengan Yu mengatakan bahwa hukumannya adalah karena sebuah insiden di mana Yu mencungkil mata mantan kekasihnya.

"Setelah dia bebas dan kembali ke rumah tahun lalu, terlihat tanda-tanda gangguan mental," kata pria itu, yang namanya tidak disebutkan.

Serangan pisau terhadap anak-anak sekolah adalah kejadian biasa di daratan China. Para pelaku sering mengatakan mereka termotivasi oleh keinginan untuk membalas dendam pada masyarakat.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penikaman Serupa

Sebelumnya, pria bersenjata pisau pernah menyerang sejumlah siswa di luar sekolah di China utara. Sedikitnya tujuh murid ditikam sampai tewas dan 12 lainnya cedera.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/4/2018), pria yang memegang pisau itu menyerang para siswa di dekat sekolah Mizhi County Number Three di Provinsi Shaanxi saat mereka hendak pulang ke rumah.

Polisi China mengidentifikasi nama keluarga tersangka sebagai Zhao. Pria 28 tahun itu adalah seorang mantan siswa sekolah tersebut.

Menurut laporan Stephen McDonell dari BBC, hasil penyelidikan awal didapati bahwa tersangka termotivasi untuk membalas dendam karena ia pernah di-bully di tahun ketiga ( biasanya siswa berusia 13-14 tahun).

Polisi China mengatakan korban tewas adalah lima anak perempuan dan dua laki-laki.

Foto-foto di media sosial China menunjukkan beberapa siswa tergeletak di tanah, dikelilingi oleh orang-orang yang terkejut.

"Serangan itu terjadi di sekolah sekitar pukul 18.10 waktu setempat," demikian menurut pernyataan pemerintah setempat.

Usia korban belum dipublikasikan, tetapi laporan menunjukkan mereka mungkin anak-anak sekolah menengah yang berusia 12 hingga 15 tahun.

3 dari 3 halaman

Wanita di China Serang 14 Bocah TK dengan Pisau

Seorang wanita di China dilaporkan menyerang 14 anak dengan pisau di sebuah taman kanak-kanak di kota Chongqing, pada Jumat 26 Oktober 2018.

Pelaku yang merupakan seorang wanita berusia 39 tahun, kini telah ditahan oleh pihak keamanan, dan hasil penyelidikan awal menyebut tidak ada motif khusus dalam penyerangan terkait.

Dikutip dari Time.com, polisi mengatakan serangan di Taman Kanak-Kanak Xinshiji di pinggiran kota, terjadi pada pukul 09.30 pagi waktu setempat, ketika para siswa kembali ke kelas setelah jam istirahat.

Otoritas terkait mengatakan seluruh bocah yang terluka telah dirawat di rumah sakit. Daftar nama anak-anak yang menjadi korban serangan pisau itu tidak diumumkan, sesuai dengan kebijakan pemerintah setempat.

Tidak ada informasi lain yang diberikan tentang identitas pelaku penyerangan, selain nama belakangnya, Liu.

Rekaman vudeo yang diunggah di media sosial Weibo, menunjukkan anak-anak yang terluka oleh serangan pisau dilarikan segera ke ambulans dari gerbang sekolah, dengan beberapa di antaranya terlihat meronta-ronta kesakitan di atas ranjang pasien.

China disebut telah mengalami sejumlah insiden serupa dalam beberapa tahun terakhir, di mana sebagian besar menyalahkan pelaku sebagai pengidap sakit jiwa, atau orang-orang yang memiliki motif balas dendam.

Pada bulan Juni, seorang pria menggunakan pisau dapur, dilaporkan menyerang tiga anak laki-laki dan seorang ibu di dekat sekolah di Shanghai, menewaskan dua di antaranya.

Polisi mengatakan pelaku penyerangan itu merupakan seorang pengangguran, dan melakukan serangan "untuk membalas dendam pada masyarakat."

Undang-undang China membatasi penjualan dan kepemilikan senjata api, dan serangan massal umumnya dilakukan dengan pisau atau bahan peledak buatan sendiri.

Hampir 20 anak tewas dalam serangan di sekolah pada tahun 2010, mendorong tanggapan dari pejabat tinggi China dan pemimpin banyak sekolah, untuk menambah gerbang dan penjaga keamanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.