Sukses

Merek Bubble Tea Ini Dihujat Netizen China Setelah Dukung Kemerdekaan Hong Kong

Kehebohan di dunia maya dimulai ketika Yifang Fruit Tea menutup salah satu gerainya di Hong Kong selama aksi demonstrasi

Liputan6.com, Hong Kong - Para pengguna internet di China memasukkan nama Yifang Fruit Tea (merek bubble tea terkenal) dalam daftar hitam untuk tidak dibeli setelah brand tersebut mendukung solidaritas warga Hong Kong.

Dikutip dari laman covingtonjournal.com, Minggu (1/9/2019) kehebohan di dunia maya dimulai ketika Yifang Fruit Tea menutup salah satu gerainya di Hong Kong selama aksi demonstrasi dan memasang sebuah pesan berbunyi: "Berdirilah bersama Hong Kong".

Foto-foto ini lantas beredar di media sosial China seperti Weibo dan lain-lain. Pengguna medsos China marah dan menuduh perusahaan tersebut mendukung kemerdekaan Hong Kong.

Sementara itu, panggilan untuk memboikot sejumlah merek bubble tea lain seperti Gong Cha, HeyTea, CoCo dan A Little Tea juga diserukan.

"Yakinlah, aku tidak akan menghabiskan satu sen pun untukmu. Yifang adalah sampah," tulis seorang pengguna Weibo.

Hong Kong menghadapi krisis terburuk sejak kembali ke China dari kekuasaan Inggris pada tahun 1997.

Selama beberapa minggu ke belakang, aksi demonstrasi pecah setelah massa di Hong Kong menentang adanya Undang-Undang Ekstradisi, dimana pelaku kriminal akan diadili di China daratan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Massa Ancam Tutup Akses Menuju Bandara

Setelah semalam terlibat dalam aksi bentrok dengan polisi, para pengunjuk rasa hari ini berencana untuk menutup akses menuju bandara.

Dikutip dari laman Channel News Asia, jika hal ini benar-benar terjadi, maka aksi massa tersebut berpotensi untuk mengganggu aktivitas penerbangan dari dan menuju Hong Kong.

Sabtu malam dan menjelang dini hari, polisi menembakkan gas air mata, meriam air, dan peluru karet kepada para pengunjuk rasa yang memancing keributan.

Sebelum melakukan perlawanan, para petugas kepolisian telah menembakkan dua tembakan peringatan ke udara untuk menakuti sekelompok pengunjuk rasa yang telah mengepung mereka.

Akibat bentrokan yang terjadi semalam, beberapa bagian dari sistem metro terhenti.

Stasiun televisi lokal juga memperlihatkan gambar para pengunjuk rasa yang diamankan ketika aksi bentrokan terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.