Sukses

China Tolak Proposal Pemimpin Hong Kong untuk Cabut RUU Ekstradisi

China menolak proposal pemimpin Hong Kong Carrie Lam untuk mencabut RUU ekstradisi.

Liputan6.com, Hong Kong - Beberapa waktu lalu, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah mengajukan proposal ke China. Ia menilai, lima tuntutan para demonstran dan penarikan kembali RUU ekstradisi akan membantu meredakan krisis politik di kota itu.

Namun, pemerintah China telah menolak proposal Carrie Lam untuk mencabut RUU itu. Bahkan, Beijing memerintahkan Lam untuk tidak menuruti tuntutan pemrotes, kata tiga orang dengan pengetahuan langsung mengenai masalah itu kepada Reuters yang dikutip dari Channel News Asia (CNA), Jumat (30/8/2019). 

Langkah Beijing itu dianggap sebagai "bukti konkret sejauh mana Tiongkok mengendalikan tanggapan pemerintah Hong Kong atas kerusuhan", lapor CNA.

Pemerintah Tiongkok hingga saat ini masih tetap pada pendiriannya, menuduh ada kekuatan asing di balik demonstrasi yang telah berjalan selama berminggu-minggu itu. Beijing berulang kali memperingatkan negara lain untuk tidak "ikut campur di Hong Kong".

Laporan Lam tentang demonstrasi, telah dibuat sebelum pertemuan 7 Agustus di Shenzhen tentang Hong Kong yang dipimpin oleh pejabat senior China yang memeriksa kelayakan dari lima tuntutan para pengunjuk rasa. Ia juga menganalisis bagaimana memenuhi salah satu atau beberapa tuntutan mungkin akan menenangkan segalanya, kata para individu dengan langsung kata pengetahuan.

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuntutan Juga Dianalisis

Selain penarikan RUU ekstradisi, tuntutan lain yang dianalisis dalam laporan itu adalah: Penyelidikan independen terhadap protes; pemilihan umum yang sepenuhnya demokratis; menjatuhkan istilah "kerusuhan" dalam menggambarkan protes; dan menjatuhkan dakwaan terhadap mereka yang ditangkap sejauh ini.

Penarikan RUU dan penyelidikan independen dipandang sebagai yang paling layak secara politis, menurut seorang pejabat senior pemerintah di pemerintahan Hong Kong, yang berbicara dengan syarat anonim. Dia mengatakan langkah itu dibayangkan sebagai membantu menenangkan beberapa pengunjuk rasa yang lebih moderat yang marah dengan kesunyian Lam.

RUU ekstradisi adalah salah satu masalah utama yang telah membantu mendorong protes, yang telah menarik jutaan orang ke jalan-jalan Hong Kong. Lam mengatakan RUU itu "mati," tetapi menolak untuk mengatakan secara eksplisit bahwa RUU itu telah "ditarik".

Beijing mengatakan kepada Lam untuk tidak menarik RUU itu, atau untuk meluncurkan penyelidikan atas keributan, termasuk tuduhan kepolisian yang berlebihan, menurut pejabat senior pemerintah.

Tiga orang lainnya, yang memiliki hubungan dekat dengan para pejabat senior di Hong Kong dan juga menolak untuk diidentifikasi, mengkonfirmasi pemerintah Hong Kong telah menyerahkan laporan itu.

"Mereka bilang tidak" pada kelima tuntutan itu, kata sumber itu. "Situasinya jauh lebih rumit daripada yang disadari kebanyakan orang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.