Sukses

Israel Tuduh Iran Kembangkan Rudal Presisi di Lebanon

Rudal ini dinilai dapat menyebabkan korban manusia dalam jumlah besar di Israel.

Liputan6.com, Tel Aviv - Militer Israel melontarkan tuduhan bahwa Iran telah berkolaborasi dengan Hizbullah Lebanon untuk membangun rudal yang dipandu dengan presisi. Rudal ini dinilai dapat menyebabkan korban manusia dalam jumlah besar di Israel.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (30/8/2019) Teheran dan gerakan Syiah berencana untuk mengubah "roket menjadi rudal yang dipandu dengan presisi", kata jurubicara militer Israel Jonathan Conricus kepada wartawan dalam sebuah konferensi.

Dia mengatakan bahwa Iran telah mencoba antara 2013 dan 2015 untuk mengangkut rudal yang dipandu dengan presisi ke Hizbullah melalui Suriah.

Tetapi strategi itu gagal karena "operasi Israel", kata tentara, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah terhadap apa yang dikatakannya sebagai target Iran dan Hizbullah.

Conricus mengatakan bahwa pada tahun 2016, "Iran dan Hizbullah mengubah strategi mereka. Dia menuduh Teheran berencana menyelundupkan komponen yang diperlukan.

Conricus memperkirakan bahwa Hizbullah saat ini memiliki sekitar 130.000 roket.

"Namun jika mereka mampu menghasilkan rudal yang dipandu dengan presisi, itu akan menciptakan situasi yang berbeda dan jauh lebih berbahaya," tambahnya.

Conricus menuduh Hizbullah nekat menyerang warga sipil dan fasilitas strategis untuk menciptakan sejumlah besar korban dan kerusakan di Israel".

"Hizbullah belum memiliki kemampuan industri untuk memproduksi rudal yang dipandu dengan presisi tetapi terus bekerja menuju tujuan itu," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Tuduhan

Tuduhan datang setelah Hizbullah menuduh Israel melakukan serangan drone pada Minggu lalu di markasnya di Beirut.

Menurut surat kabar Inggris Times, drone jatuh di dekat instalasi Iran yang memproduksi bahan bakar yang penting untuk penggunaan rudal presisi.

Serangan di Beirut terjadi setelah Israel pada Sabtu lalu melancarkan serangan di negara tetangga Suriah untuk mencegah apa yang dikatakannya adalah serangan Iran terhadap negara Yahudi itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini