Sukses

245 Orang Selamat dari Kapal Feri Terbakar Filipina, Jumlah Manifes Ganjil

Sebuah kapal feri terbakar di perairan Filipina bagian selatan pada Rabu, 245 orang berhasil diselamatkan. Jumlah tersebut berbeda dari manifes penumpang.

Liputan6.com, Manila - Sebuah kapal feri terbakar di perairan Filipina bagian selatan pada Rabu, 28 Agustus 2019. Dalam insiden itu tiga orang tewas, termasuk satu balita.

Hingga hari ini, sebanyak 245 orang telah berhasil diselamatkan dengan kapal penangkap ikan dan perahu lain yang lewat di perairan itu. Meski demikian, penjaga pantai masih mencari orang lain yang mungkin hilang seperti dilansir dari laman The Star, Kamis (29/8/2019). 

Jumlah penumpang yang selamat ini sangatlah ganjil. Pasalnya, kapal itu mencatat hanya mengangkut 36 awak dan 136 penumpang - dengan 28 di antaranya adalah anak-anak.

Penyelidik berwenang Filipina akan meminta keterangan dari pemilik feri dan kapten kapal, untuk menjelaskan perbedaan antara penumpang terdaftar dengan jumlah orang yang berhasil diselamatkan.

Dari foto-foto yang beredar, diketahui para penumpang yang mengenakan pelampung berwarna oranye menunggu untuk diselamatkan kemarin.

Para penumpang mengatakan, mereka melompat ke perairan yang berombak dengan panik saat insiden terjadi, seperti diwartakan oleh media lokal Filipina. Mereka lalu diselamatkan dengan kapal yang tengah ada di lokasi yang berdekatan.

"Kami tidak memiliki kapal patroli di daerah itu, jadi kami memberi tahu kapal dan perahu terdekat untuk memberikan bantuan karena itu darurat," kata juru bicara penjaga pantai Armand Balilo.

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asal Api Datang

Api tampaknya bermula dari ruang mesin. Nyala api dan asap memakan hampir seluruh kapal tetapi M / V Lite Ferry 16 itu tetap mengapung sekitar 3 kilometer dari pelabuhan di Kota Dapitan, provinsi Zamboanga del Norte, Filipina. Tepat di mana kapal itu menuju setelah meninggalkan Santander di provinsi Cebu tengah pada Selasa.

Tidak jelas apakah masih ada orang yang hilang tetapi tidak ada kerabat yang melapor kepada pihak berwenang. Meski demikian, proses pencarian akan terus berlanjut, kata Balilo.

Seorang gadis berusia satu tahun, seorang penumpang pria berusia 60 tahun dan satu orang lagi meninggal, kata Balilo.

Sementara itu, di Filipina bagian utara, kapal feri diperingatkan untuk tidak melaut setelah badai yang bergerak cepat bertiup di pulau utama Luzon semalam. Hujan lebat turun di provinsi utara, tetapi tidak ada korban atau kerusakan besar yang dilaporkan dan badai telah melemah menjadi depresi tropis.

Kecelakaan laut sering terjadi di Kepulauan Filipina karena badai, perahu yang tidak dirawat dengan baik, kepadatan yang berlebihan dan lemahnya penegakan peraturan keselamatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.