Sukses

26-8-1985: Pelari Kontroversial Zola Budd Pecahkan Rekor Dunia

Zola Budd menyelesaikan jarak 5.000 meter dalam waktu 14 menit dan 48,07 detik -- 10 detik lebih cepat dari catatan sebelumnya.

Liputan6.com, Los Angeles - Tepat hari ini 34 tahun silam, seorang atlet lari jarak menengah dan jarak jauh kontroversial bernama Zola Budd memecahkan rekor dunia kategori 5.000 meter.

Dikutip dari laman BBC History, Senin (26/8/2019) pelari itu menyelesaikan jarak 5.000 meter dalam waktu 14 menit dan 48,07 detik -- 10 detik lebih cepat dari catatan sebelumnya.

Pada saat itu, Budd datang sembilan detik lebih cepat dari peringkat kedua Ingrid Kristiansen dari Norwegia -- mantan pemegang rekor 5.000 meter.

Ini adalah kedua kalinya dia memecahkan rekor dunia 5.000 meter.

Budd dikatakan kontroversial lantaran sejumlah hal. Pertama, ia memiliki kebiasaan untuk tidak menggunakan sepatu alias bertelanjang kaki ketika perlombaan.

Selanjutnya, ia memiliki status warga negara Afrika Selatan. Pada awal tahun 1984 ia pernah mengajukan diri untuk mendapat kewarganegaraan Inggris agar bisa bersaing dan menjadi atlet di Olimpiade Los Angeles.

Ia tak bisa mewakili Afrika Selatan lantaran negara itu dilarang berpatisipasi dalam event olahraga internasional karena kebijakan apartheid di negara tersebut.

Kontroversi lain pernah ia alami, tepatnya pada Olimpiade Los Angeles pada tahun 1984 ketika dia bertabrakan dengan juara favorit asal Amerika Serikat Mary Decker yang jatuh dan gagal menyelesaikan perlombaan.

Banyak pendukung Decker yang protes dan mengecam aksi wanita tersebut.

Mary Decker menangis usai perlombaan. Ia mengaku sudah dicurangi lantaran atlet kontroversial itu benar-benar menabraknya. Namun, juri yang ada di lokasi itu tak melihat ada kecurangan.

Sejarah lain mencatat pada 26 Agustus 1346, artileri digunakan untuk pertama kalinya saat pasukan Inggris mengalahkan Perancis dalam Pertempuran Crécy.

Kemudian tanggal 26 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dan menelan korban sebanyak 36.000 jiwa. Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.