Sukses

Serangan Udara India di Kashmir Akan Diangkat Jadi Film Bollywood

Kisah serangan udara India di Kashmir pada Februari lalu akan diangkat jadi film Bollywood.

Liputan6.com, New Delhi - Industri film Bollywood akan kembali membuat film yang diangkat dari kisah nyata. Kali ini, narasi akan didasarkan pada serangan udara India di Pakistan terkait konflik Kashmir.

Film itu diangkat serangan tertanggal 26 Februari oleh India dalam merespons bom bunuh diri pada 14 Februari lalu yang diklaim oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammad. Sebuah tragedi yang menewaskan 40 tentara India di Kashmir yang dikuasai New Delhi. 

Produser film menyebutnya sebagai tayangan "patriotik terbaru yang menyentuh layar perak" seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (25/8/2019).

Saat itu diketahui Pakistan dan India sempat berkonfrontasi selama berhari-hari. Bahkan terjadi kejadian dramatis di mana Islamabad menembak jatuh jet tempur milik Negeri Bollywood, dengan sang pilot lalu dilepaskan sebagai "isyarat perdamaian".

Film baru ini akan diproduksi oleh Vivek Oberoi, yang turut membuat film biografi Perdana Menteri India Narendra Modi - di mana rilisnya ditunda agar tidak mengganggu pemilihan tahun ini.

 

Simak Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisah Sang Pilot Jet Tempur Jadi Sorotan

Film ini akan menyorot kisah Abhinandan Varthaman, seorang pilot jet tempur India. Kala itu pesawat militer yang ia kemudikan ditembak jatuh oleh Pakistan.

"Film ini adalah alat yang ampuh untuk menggarisbawahi prestasi para perwira pemberani seperti Wing Commander Abhinandan, yang pergi di belakang garis musuh dan melakukan apa yang membuat setiap orang India bangga dengan mereka," kata Oberoi seperti dikutip oleh media India.

Kashmir sendiri telah dibagi antara India dan Pakistan sejak berakhirnya pemerintahan kolonial Inggris pada 1947. Kedua negara itu mengklaim wilayah Himalaya secara penuh dan telah berperang dua kali.

Awal bulan ini India melepaskan bagian dari otonomi daerah itu, mengirim puluhan ribu pasukan tambahan dan memaksakan penutupan dan pemadaman komunikasi yang pada Jumat telah memasuki hari ke-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.