Sukses

Seperti 'Mekdi' Malaysia, 5 Merek Dagang Dunia Ini Ubah Nama Jadi Versi Lokal

Beberapa merek global paling terkenal ini mengubah nama mereka untuk pasar lokal.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Beberapa merek global paling terkenal ini mengubah nama mereka untuk pasar lokal.

Mereka menggunakan logo atau warna yang sama dan, jika mungkin, slogan yang serupa. Tetapi, nama mereka bisa berbeda tergantung pada negara mana yang menjadi target pasarnya.

Beberapa merek global paling terkenal ini mengubah nama mereka untuk pasar lokal.

McDonald's di Malaysia adalah contoh terbaru. Gerai waralaba yang pertama berdiri di Negeri Jiran mengubah namanya menjadi 'Mekdi' --sebuah penulisan berdasarkan penyebutan lidah lokal dari singkatan nama restoran waralaba asli Amerika Serikat itu.

Strategi global yang sukses meliputi lokalisasi merek, yang bisa berupa pelokalan situs web perusahaan, informasi produk, layanan, dan strategi pemasaran untuk menyesuaikannya dengan budaya lokal.

Perusahaan melakukannya untuk mempererat ikatan kedekatan mereka dengan masyarakat lokal atau demi menarik perhatian pelanggan baru.

Berikut adalah 5 merek dagang yang telah mengubah nama mereka untuk pasar lokal, seperti dikutip dari Clearwordstranslations.com, Jumat (23/8/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Burger King

Burger King, waralaba yang terkenal akan sajian burgernya, disebut "Hungry Jack's" di Australia. Makanan yang disajikan persis sama dengan versi AS, kecuali untuk namanya.

Dalam hal ini, perubahan diperlukan untuk memasuki pasar, karena pada tahun 70-an, nama asli 'Burger King' telah menjadi sebuah nama hak cipta untuk sebuah restoran lokal di Adelaide.

Hungry Jack dipilih oleh korporat Burger King karena nama itu berasal dari merek dagang yang sudah ada sebelumnya yang telah didaftarkan Burger King.

Ketika nama "Burger King" mulai tersedia di Australia, orang-orang justru sudah terbiasa dengan "Hungry Jack's."

Oleh karenanya, kini merek dagang tersebut harus tetap menggunakan nama Australia untuk alasan pemasaran.

3 dari 6 halaman

2. Sprite dan Coca-Cola

Sprite disebut "Xuebi" dalam bahasa China karena nama aslinya tidak cocok untuk pasar Tiongkok. Dua kata yang membentuk nama versi China adalah Xue yang secara harafiah berarti "salju" dan "bi", biru-hijau.

Nama itu lebih mudah diingat untuk khalayak China, yang meningkatkan peluang penjualan merek. Coca-Cola juga memiliki nama China yang berbeda. Minuman ringan itu disebut "Kekoukele," yang diterjemahkan menjadi "kesenangan yang lezat."

 

4 dari 6 halaman

3. Es Krim Wall's

Bagian dari keluarga es krim Heartbrand, Wall's dikenal dengan banyak nama di seluruh dunia.

Produk es krim merek itu hadir di lebih dari 40 negara. Ia disebut "Frigo" di Spanyol, "Algida" di Italia, Turki, dan Yunani, "Wall's" di Inggris, "Ola" di Belanda dan Afrika Selatan, "Eskimo" di Austria, "Kibon" di Brasil, dan " Streets" di Australia.

Di Indonesia, kita mengenalnya dengan nama es krim "Wall's".

Dalam hal ini, strateginya adalah membuat merek mudah dikenali oleh penduduk setempat dan, pada saat yang sama, meningkatkan kesadaran dan loyalitas.

5 dari 6 halaman

4. Domestos

Domestos adalah produk-produk pembersihan rumah tangga yang diproduksi oleh Unilever. Sementara produk tersebut menggunakan nama aslinya di sebagian besar negara, merek tersebut harus mengubah namanya untuk bersaing di beberapa negara tertentu.

Domestos telah menerima nama menjadi "Domex" di Filipina dan India, sementara di Jepang dijual sebagai "Domesuto."

Anda juga dapat membelinya sebagai "Glorix" di negara-negara seperti Belanda, Rusia, dan Bulgaria, atau "Vim" di Argentina , Brazil, dan Vietnam.

6 dari 6 halaman

5. Lays

Salah satu produk yang paling dicintai di antara merek-merek yang telah mengubah nama mereka untuk pasar lokal, keripik kentang Lays sulit ditemukan di luar Amerika Serikat dengan nama aslinya.

Itu karena merek dagang tersebut memutuskan untuk menggunakan nama-nama lokal setiap kali memperoleh bisnis lokal di industrinya.

Di Inggris, merek itu disebut "Walkers", sementara di Australia ia menggunakan merek "Smith" untuk tujuan pemasaran.

Juga, orang Meksiko mengenalnya dengan nama "Sabritas" dan, jika Anda berada di Israel, sekantong keripik kentang itu bernama "Tapuchips."

Di Indonesia, produk keripik kentang dalam kemasan asal Amerika Serikat itu dikenal dengan nama aslinya, Lays, yang bisa kita temukan di minimarket.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini