Sukses

Apakah Benar Daging Panggang Bisa Mematikan? Ini Penjelasannya

Belakangan muncul kabar bahwa sering menyantap daging panggang bisa berdampak kematian. Benarkah? Ini penjelasan ilmiahnya.

Liputan6.com, London - Hampir di seluruh penjuru dunia, memanggang daging adalah bagian dari sebuah perayaan. Banyak orang akan sangat menantikan hidangan ini dan tanpa ragu menyantapnya dengan lahap.

Tapi, tahukah Anda jika menyantap daging panggang --sering atau tidak-- bisa memicu risiko gangguan kesehatan yang mematikan?

Dikutip dari BBC pada Minggu (18/8/2019), bahan kimia karsinogenik yang disebut Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) dihasilkan ketika zat organik dibakar.

Pada kegiatan memanggang, bahan kimia berbahaya ini bisa Anda temukan pada lemak dan daging yang Anda masak di atas besi panas dan arang kayu.

Mengolah daging --dan olahannya-- langsung di atas bara api, atau berada di lingkungan berasap untuk waktu lama, dapat menciptakan tingkat PAH yang tinggi pada makanan Anda.

Ini pada gilirannya dapat meningkatkan risiko, kata Lany Soriette, seorang ahli gizi terkemuka asal Inggris.

Bahkan untuk kasus tertentu, tambah Soriette, daging yang dipanggang langsung dapat memicu kanker pada saluran pencernaan, terlebih jika tidak diolah segera.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah Sederhana Meminimalisir Paparan PAH

Ada beberapa cara untuk meminimalkan paparan PAH dari daging panggang yang Anda santap.

Memanggang daging di dalam ruangan, di bawah alat penghisap asap, dapat meminimalkan paparan PAH yang berbahaya.

Selain itu, panggangan berbahan bakar gas juga disebut menghasilkan lebih sedikit PAH dibandingkan arang atau kayu bakar.

Pencegahan serupa juga dapat dilakukan dengan memarinasi terlebih dahulu daging yang hendak dipanggang, di mana sangat disarankan untuk memasukkan unsur bawang putih sebagai penetralisir zat kimia berbahaya.

Pilihan daging yang Anda santap juga bisa berdampak. Daging burger dan sosis adalah dua bahan pangan olahan yang menunjukkan kadar PAH tertinggi saat dipanggang.

Pada daging merah, dampak serupa juga bisa muncul, dan bahkan turut memicu risiko kanker usus, jika diolah dengan cara dipanggang langsung di atas bara api.

"Beralihlah ke ikan bakar, dagng ayam, atau daging yang murni tanpa lemak, jika ingin tetap menyanyap sajian panggang dengan risiko kesehatan yang lebih kecil," ujar Soriette.

3 dari 3 halaman

Tips Jitu Kurangi Dampak Mematikan

Ada beberapa tips jitu lainnya untuk mengurangi dampak mematikan dari menyantap olahan daging panggang. Selengkapnya di bawah ini.

Bersihkan Panggangan

Panas bara tidak bisa membunuh semua kuman pada bahan pangan yang dipanggang.

Membersihkan panggangan adalah yang termudah setelah alat terkait dipanaskan, sebelum berlanjut memanggang daging. Cara ini dapat mengurangi dampak reaksi kimia berbahaya saat sari patinya keluar.

Panggangan yang bersih juga akan meninggalkan bekas yang indah pada makanan Anda.

Mentah atau Dimasak?

Makanan mentah dan dimasak tidak boleh saling menyentuh atau berbagi piring yang sama.

Setelah Anda memindahkan daging mentah ke panggangan, cuci piring dan penjepitnya dengan air panas bercampur sabun, sebelum bersentuhan dengan daging yang telah dimasak.

Marinasi dengan Bumbu

Sebaiknya memarinasi daging sebelum disimpan ke dalam lemari es, kecuali jika hendak dimasak dalam waktu dekat. Bakteri yang tumbuh pada suhu ruangan, cukup cepat untuk menyebabkan keracunan makanan dalam waktu kurang dari satu jam.

Tapi, perlu diperhatikan pula untuk tidak menggunakan bumbu marinasi sebagai saus untuk mengolesi daging saat dipanggang, karena itu sama saja menghadirkan bibit bakteri baru yang berbahaya.

Sebaiknya gunakan racikan terpisah dan sikay yang bersih untuk mengolesi daging ketika dipanggang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.