Sukses

Disebut 'Jalur Mematikan', Ini 7 Jalan Raya Terekstrem di Dunia

Tidak hanya desain yang buruk saja, ternyata beberapa jalanan di dunia ini berbahaya bahkan ada yang dikatakan sebagai 'Jalan Mematikan'.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa jalan di dunia terganggu oleh batas kecepatan yang tidak aman dan desain yang buruk. Ada juga yang menunjukkan jenis kondisi berbahaya hingga membuat pengemudi meluncur melintasi jalur-jalur es dan jatuh di ribuan mil hingga tewas.

Jalan-jalan paling berbahaya di dunia sering ditemui berada di dekat gunung tinggi.

Seperti di China, Bolivia, dan Alaska, pengemudi bisa melintasi jalan raya sempit dan tak beraspal yang rentan terhadap tanah longsor, longsoran salju dan medan gunung yang curam.

Terlepas dari reputasi mereka untuk kecelakaan fatal, jalan-jalan seperti Jalan Karakoran di China atau Jalan Atlantik di Norwegia tetap populer di kalangan wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan indah atau mencoba menaikkan lereng berbahaya.

Seperti yang dilansir dari business.com, inilah deretan jalanan terekstrem di dunia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jalan Karakoram, Pakistan-China

Sepanjang 800 mil, Jalan Karakoram sering terjadi peristiwa bencana alam, termasuk tanah longsor maupun longsor akibat badai salju.

Meskipun begitu, jalanan itu masih menjadi destinasi populer wisatawan, beberapa orang menyebutnya sebagai 'keajaiban dunia kedelapan'.

Banyak kecelakan fatal juga yang terjadi di sana. Pada Oktober 2018, 17 orang tewas saat sebuah bus terjatuh dan pengemudi berbelok tajam di sepanjang jalan raya. Sebulan sebelumnya, seorang turis terbunuh dalam tanah longsor yang menabrak vannya.

Kecelakaan seperti ini telah terjadi sejak jalanan tersebut dibuat pada 1959. Sebanyak 1.000 pekerja yang membangunnya, telah meninggal selama konstruksi jalan raya karena ledakan atau longsor.

3 dari 6 halaman

2. Jalan Yungas, Bolivia Utara

Jalan Yugas atau 'Death Road', disebut jalanan paling berbahaya di dunia. Jalanan bercurah tajam tersebut menuju ke Cordillera Oriental Mountain di Bolivia.

Jalanan itu sering sekali hujan dan berkabut. Jika seseorang salah berbelok saja, dapat menyebabkan pengemudi jatuh dari ketinggian 4.000 kaki ke tanah.

Banyak bagian yang tidak diberi pagar, menambahkan tingkat berbahaya bagi kendaraan juga pengendara sepeda. Dapat diestimasikan, sebanyak 200 hingga 300 orang meninggal di sana setiap tahunnya.

4 dari 6 halaman

3. Jalan Kabul-Jalalabal, Afganistan

Korban tewas sepanjang Jalan Kabul-Jalalabal di Afganistan sangat tinggi, bahkan penduduk setempat pun tak bisa mengingat seberapa banyaknya.

Meskipun jalan dua jalur yang berliku hampir tidak cukup ruang unruk dilewat mobil, pengemudi terus melaju dengan kecepatan menantang maut. Sementara itu, truk-truk besar kesulitan mendaki tanjakan curam yang tajam.

Selain itu, alanan juga terganggu dengan bom bunuh diri dan penculikan yang dipimpin Taliban. Sama seperti Jalan Karakoram, jalanan sekitar Kabul-Jalalabal juga disebut dengan 'Death Road'.

5 dari 6 halaman

4. Jalan Dalton, Alaska

Para pengemudi di Jalan Dalton sangat disarankan untuk lebih mempersiapkan segala hal selama perjalanan, karena sepanjang 414 mil, jalanan tersebut tidak ada pom bensin, restoran maupun hotel.

Sebagian besar jalan pun juga tidak beraspal, hanya terbuat dari kerikil, sehingga menyulitkan pengemudi bahkan dalam kondisi cuaca yang baik.

Di saat cuaca salju, jalanan menjadi lebih licin dan ber-es. Longsor akibat salju, juga sering terjadi di sana.

6 dari 6 halaman

5. Jalan Atlantic, Norwegia

Jalan Atlantic di Norwegia membentang panjang, melewati pulau-pulau yang indah. Namun bentangan satu jalan tersebut tidak dapat dikatakan ideal.

Posisi jalan tersebut berada di tengah-tengah laut dan berjarak dekat dengan bawah laut. Petir dapat dengan mudah menyambar, dan posisi jalanan yang sangat curam, membuat bahaya pengemudi.

Pada 1980-an, jalanan curam itu dilanda badai angin selama masa pembangunannya.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.