Sukses

Ada Jamur di Pisang, Kolombia Serukan Keadaan Darurat Nasional

Kolombia, satu negara di Amerika Latin, baru-baru ini telah mendeklarasikan keadaan nasional karena pisang ekspornya terkena jamur.

Liputan6.com, Bogotá - Amerika Latin sebagai pemasok pisang utama dunia digegerkan dengan berita buruk. Pisang di wilayah itu didapati mengandung racun, seperti yang telah dikhawatirkan sejak lama oleh para ilmuwan.

Sebagai akibatnya, Kolombia, satu negara di Amerika Latin, baru-baru ini telah mendeklarasikan keadaan nasional. Negara itu telah mengonfirmasi adanya jamur di dalam pisang yang dikenal sebagai Fusarium oxysporum Tropical Race 4 (TR4) menurut Colombian Agricultural Institute (ICA) seperti dikutip dari laman Live Science, Jumat (16/8/2019).

Fenomena ini belum pernah terjadi dalam sejarah Amerika Latin. Namun sebetulnya, jamur itu bukan hal baru karena selama beberapa dekade telah menghancurkan perkebunan pisang di Asia, Australia, dan Afrika Timur.

Sementara Kolombia telah mendeklarasikan keadaan darurat nasional, PBB mengatakan pada dasarnya jamur ini tidak "berbahaya bagi manusia" namun "ancaman serius terhadap produksi pisang ". Racun jamur ini menyerang akar tanaman dan memblokir sistem jaringan yang digunakan untuk mengangkut air dan nutrisi. Sebagai dampaknya, tanaman mati.

Saat jamur telah menginfeksi pepohonan pisang, hal itu sudah tidak bisa diobati dengan fungisida.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyerang Pisang Ekspor

Jamur itu juga diketahui menyerang pisang yang paling umum diekspor. Buah itu disebut sebagai jenis Cavendish.

"Untuk negara-negara Barat, sebagian besar pisang yang kita makan berasal dari subkelompok Cavendish yang sama," kata Nicolas Roux, seorang ilmuwan senior di Bioversity International di Prancis, mengatakan kepada Live Science.

Pisang Cavendish bereproduksi secara aseksual, di mana tanaman tersebut pada dasarnya adalah kloning dari induknya. Hal ini berarti tanaman pisang kekurangan keanekaragaman genetik, dan infeksi dapat menyebar dengan cepat.

"Apa yang kita alami adalah skenario yang hampir apokaliptik di mana kita mungkin akan kehilangan (pisang) Cavendish," kata Sarah Gurr, ketua Universitas Exeter dalam keamanan pangan, kepada Wired.

Pejabat melaporkan, jamur TR4 ditemukan di daerah seluas 175 hektar di wilayah La Guajira, Kolombia utara. Negara itu telah berusaha mengurangi dampak akibat jamur.

Sejumlah ide telah diusulkan untuk membantu menyelamatkan pisang Cavendish, termasuk melakukan rekayasa genetika yang tahan terhadap TR4.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.