Sukses

Keseringan Karaoke, Pria di China Sakit Paru-Paru

Seorang lelaki di China dilarikan ke rumah sakit setelah berkaraoke dengan durasi yang lama.

Liputan6.com, China - Berkaroke, mungkin merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan suasana hati saat senang maupun sedih.

Dengan aktivitas tersebut, perasaan mungkin bisa jadi merasa jauh lebih baik. Namun, seorang pria di China sepertinya berlebihan melakukan aktifitas ini. Gara-gara bernyanyi terlalu lama dan sering, ia sampai sakit paru-paru.

Setelah menyanyikan 10 lagu berturut-turut --dengan nada sangat tinggi-- lelaki 65 tahun itu menderita sakit dada dan kesulitan bernapas, menurut laman Live Science pada Rabu (14/8/2019).

Pria itu, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Wang kemudian berobat ke sebuah rumah sakit di daerah Nanchang, China pada hari berikutnya. Dokter mengatakan bahwa paru-parunya mengalami masalah, atau suatu kondisi yang dikenal sebagai Pneumotoraks.

Peng Bin-fei, salah satu dokter ruang gawat darurat di rumah sakit Nanchang, mengatakan, "Itu diakibatkan tekanan paru-paru tinggi yang disebabkan oleh menyanyikan nada tinggi," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebabnya Adalah...

Akan tetapi, penikmat karaoke tidak perlu takut. Para ahli mengatakan kepada Live Science, kejadian tersebut sangat jarang terjadi dan kemungkinan berasal dari kondisi paru-paru sebelumnya.

Berdasarkan Mayo Clinic, udara dari Pneumotorsks yang biasanya mengisi paru-paru justru dialihkan ke daerah antara paru-paru dan dinding dada. Ketika itu terjadi, kantong udara yang tumbuh menekan paru-paru, memaksa kolaps sebagian atau seluruhnya yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Paru-paru yang kolaps dapat terjadi setelah cedera dada traumatis, namun mungkin juga disebabkan oleh penyakit paru-paru. Dalam kasus seperti penyanyi karaoke, yang tampaknya merupakan kolaps "spontan", ada kemungkinan anomali paru-paru yang sebelumnya tidak terdeteksi, ujar Dr. Enid Neptune, seorang profesor kedokteran di Johns Hopkins School of Medicine in Baltimore, Maryland.

"Paru-paru yang benar-benar normal biasanya tidak menderita pneumotoraks spontan tanpa adanya trauma." kata Neptune.

Kejadian serupa ternyata pernah terjadi, namun bukan dari karaoke. Berdasarkan laporan Live Science pada 2017, seorang gadis menderita sakit jantung setalh berteriak yang berlangsung lama di konser One Direction.

Gadis itu pun langsung dilarikan ke ruang medis rumah sakit setempat. Dokter pun mengatakan ia mengalami kolaps paru-paru lantaran tekanan teriakkan dari saluran pernapasan ke paru-paru.

 

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini