Sukses

Salju Langka Turun di Australia, Kanguru Lompat-Lompat di Atasnya

Baru-baru ini, terdapat insiden langka. Salju turun di sebagian wilayah New South Wales Australia.

Liputan6.com, Canberra - Baru-baru ini, terdapat insiden langka. Salju turun di sebagian wilayah New South Wales Australia. Curah kristal es lebih banyak dari pada yang pernah terjadi dalam sejarahnya.

Salju yang turun selama akhir pekan itu telah menyebabkan adanya gambar-gambar lucu: kanguru jenis surealis melompat-lompat di atas lanskap putih, seperti dikutip dari Huffpost.com, Rabu (14/8/2019).

Saluran televisi Weather Channel mengatakan, beberapa daerah menerima curahan es hingga 5 inci, bersama dengan angin sekuat 70 mph.

"Bukan sesuatu yang Anda lihat setiap hari di Australia," twit Stephen Grenfell, yang menangkap beberapa cuplikan viral tentang kanguru melompat di atas salju.

"Kanguru di salju," Grenfell mengatakan di Twitter bahwa area dalam klipnya di ambil di sebuah tempat, berjarak sekitar tiga jam dari Sydney.

Pengguna yang lain tak kalah kreatif menulis twit. Seseorang dengan nama akun Christopher Price mengatakan pemandangan di mana ada kanguru melompat di atas salju adalah cara untuk membuktikan kristal es juga turun di Australia.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Insiden Kanguru Tewas karena Sakit

Sementara itu, Roger si kanguru perkasa, yang viral karena mampu meremukkan sebuah ember logam, dikabarkan telah mati.

Ia diketahui telah mati dalam usia 12 tahun pada Senin 9 Desember 2018 lalu.

Hewan asli Australia itu dikenal karena mempunyai tubuh yang kekar, mirip dengan seorang binaraga. Ia dipelihara di penangkaran The Kangaroo Sanctuary, Alice Spring, Australia utara.

Sementara itu, pihak penangkaran mengatakan, Roger meninggal karena faktor usia. "Kami seperti kehilangan anak sendiri," kata pemiliknya, Chris Barns, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin, 10 Desember 2018. "Dia telah menjalani kehidupannya panjang, indah, dan dicintai jutaan orang di seluruh dunia," tambahnya.

Selama lima tahun, Roger menjadi "bos" di The Kangaroo Sanctuary. Tapi, kata Barns, sejak 2016, Roger mulai menghadapi penyakit usia senja. Penglihatannya sudah tidak normal dan sempat dirawat akibat radang sendi.

Barns menggambarkan kanguru itu sebagai "teman terbaik" dan "putra" dia sendiri. Namun, ia cuma bisa mengusap-usap pundak Roger di hari ulang tahunnya yang ke-11.

"Dia sudah tua dan meskipun sangat besar dan terlihat kuat, dia sudah seperti orang tua. Orang tua tak lagi mampu melawan," ujar Barns dalam postingannya di media sosial.

Roger dikuburkan di penangkaran tersebut, di mana kanguru ini telah 10 tahun tinggal di sana setelah diselamatkan oleh Barns.

"Dia akan selalu berada di sini," pungkas Barns.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.