Sukses

15-8-1961: Dibangunnya Pembatas Jerman Barat dan Timur, Tembok Berlin

57 tahun lalu, otoritas Jerman Timur membangun dinding yang secara permanen menutup akses menuju Jerman Barat: Tembok Berlin.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 57 tahun silam, tepatnya 15 Agustus 1961, Jerman terbagi menjadi empat zona pendudukan sekutu. Ini terjadi setelah Perang Dunia II berakhir.

Masa depan Jerman dan ibu kota utamanya, Berlin, bergantung pada perjanjian setelah pertempuran tahun 1945 tersebut.

Kala itu, ketegangan di dunia Barat masih meningkat, saat Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis bersatu untuk menduduki daerah otonom bernama Republik Federal Jerman (Jerman Barat). 

Uni Soviet menanggapi hal tersebut dengan memblokade tanah Berlin Barat sebagai upaya memaksa negara-negara tersebut meninggalkan kota.

Namun, Inggris dan AS terus menerus memasok makanan dan bahan bakar ke sana, hingga pada Mei 1949 Soviet akhirnya mengakhiri blokade. 

Ketegangan Perang Dingin kembali memuncak pada 1961. Antara tahun 1949 dan 1961, sekitar 2,5 juta orang Jerman Timur melarikan diri ke Jerman Barat. Mereka ingin mengubah nasib, lepas dari jeratan sistem komunis ke demokratis.

Kebanyakan dari pengungsi yang membelot adalah para pekerja terampil, profesional, dan intelektual, sehingga berdampak buruk pada perekonomian Jerman Timur atas hilangnya mereka. 

Untuk menghentikan eksodus, Nikita Khruschev --pemimpin Soviet pada era itu-- merekomendasikan Jerman Timur agar menutup akses antara Berlin Timur dan Berlin Barat.

Pada malam 12-13 Agustus 1961, tentara Jerman Timur meletakkan kawat berduri yang panjangnya lebih dari 30 mil di jantung kota Berlin.

Pada 15 Agustus, otoritas Jerman Timur mengganti kawat berduri dengan beton, dengan asumsi untuk melindungi warga dari pengaruh buruk budaya kapitalis yang dekaden.

Pancang beton pertama kali ditancapkan di Bernauer Strasse dan di Potsdamer Platz. 

Selama 1961 akhir, Tembok Berlin terus membatasi dua Jerman tersebut, dengan tinggi dinding yang menjulang hingga 15 kaki. Dinding tersebut dijubahi kawat berduri dan dijaga ketat oleh pengawal menara, senapan mesin, dan juga ranjau. 

Sementara itu, pada tanggal yang sama, tahun 1974, teror meyerang Presiden Korea Selatan, Park Chung-hee. Saat ia sedang menyampaikan pidatonya, sebuah peluru yang diarahkan kepadanya meleset. Insiden dramatis itu berakhir dengan kematian ibu negara dan seorang gadis. 

Ada pula pada 2015, Korea Utara mengubah zona waktunya menjadi GMT +08.30, lebih lambat 30 menit dari waktu awal. Juga, pada 15 Agustus 1947, India resmi merdeka dari kolonialisme Inggris.

 

Reporter: Hugo Dimas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini