Sukses

Peta NASA Kuak Gempa Bumi California Mengubah Permukaan Planet

Mencengangkan, peta NASA mengungkap bagaimana gempa bumi California mengubah permukaan planet.

Liputan6.com, California - California adalah tanah yang dibentuk oleh aktivitas seismik, menurut catatan Science Alert, yang dikutip pada Senin (12/8/2019).

Sejarah gempa bumi di sana terpatri melalui bentang alamnya yang membentuk celah, patahan, dan retakan. Namun, tremor besar juga cenderung meninggalkan jejak yang kurang dramatis.

Pada peristiwa dua gempa bumi terakhir yang menyerang infrastruktur dan struktur tanah di selatan negara bagian itu, gempa juga membengkokkan kerak Bumi dengan cara yang begitu halus.

Bahkan para peneliti membutuhkan teknologi survei pengorbit yang digunakan oleh NASA untuk mendeteksinya.

Di tengah perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada pekan lalu, gempa berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang sekitar 150 mil timur laut Los Angeles.

Sehari kemudian, gempa menghentak dengan kekuatan lebih besar, yaitu 7,1 pada skala Richter (SR).

Itu adalah dua dari beberapa gempa terbesar yang pernah terjadi di bagian selatan California dalam beberapa dekade. Tidak mengherankan, lindu-lindu ini tidak hanya memporak-porandakan infrastruktur, tetapi juga meninggalkan bekas yang umumnya berwujud retakan di permukaan Bumi.

Untuk meneliti perubahan yang tidak terlalu jelas pada kerak Bumi, yang disebabkan oleh gempa dan ribuan gempa susulan, tim Advanced Rapid Imaging and Analysis (ARIA) NASA menggunakan data yang dikumpulkan oleh radar aperture sintetis, sebuah perangkat yang menghasilkan penginderaan jauh resolusi tinggi.

Dari posisinya di satelit yang diluncurkan oleh badan antariksa Jepang, JAXA, perangkat tersebut menggunakan gerakannya untuk mengambil detail lengkap di lanskap (tempat terjadinya gempa) dalam bentuk dua dan tiga dimensi.

Gambar yang diambil dari lanskap sebelum gempa kemudian dibandingkan dengan gempa-gempa susulan setelahnya, sehingga menghasilkan sebuah peta yang menunjukkan perubahan di ketinggian permukaan (tanah) pada skala sentimeter.

Berbagai warna kemudian diterapkan untuk menyoroti perpindahan kecil di area yang luas, menghasilkan spektrum gelombang yang tidak mungkin dilihat dari permukaan tanah.

Setiap warna pada gambar di atas mewakili jarak 12 sentimeter (sekitar 4,8 inci) dari pergeseran atau pergerakan dalam lanskap, dengan bukti retakan pada garis yang memotong pinggiran beberapa warna.

Peta itu bisa menjadi cara yang berguna untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang kemungkinan rusak (yang belum ditemukan), seperti pipa yang hampir retak, jalan yang terisolasi, atau bahkan tanah longsor yang hanya menunggu untuk runtuh.

Beruntung, episentrum setiap gempa berada di daerah terpencil. Tidak ada kematian yang dilaporkan, terlepas dari kekuatan gempa yang mengesankan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Wilayah yang Aman di California?

Di sisi timur California, ada peristiwa yang dikenal sebagai zona geser California Timur --bidang keretakan sesar yang disebabkan oleh pergerakan tektonik lebih jauh ke barat, yang berdiri terpisah dari zona sesar lainnya, baik secara fisik maupun kiasan.

Sementara para peneliti memiliki pemahaman yang cukup baik tentang batas antara lempeng, palung sesar yang terhubung longgar ini kurang dieksplorasi.

Gempa yang mengguncang Amerika Serikat pada Hari Kemerdekaan AS kemarin mencerminkan sifat aneh dari daerah itu, California, yang dihasilkan dari pergeseran simultan dalam dua sesar. Data seperti ini dapat membantu menambahkan informasi penting ke sifat kompleks sistem sesar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.