Sukses

5 Bintang Tidak Biasa yang Mendiami Semesta, Ada yang Berbentuk Seperti Telur

Berikut adalah lima bintang tidak biasa, yang bisa jadi mematahkan anggapan kita selama ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bintang adalah benda langit paling penting di alam semesta, biasanya tercipta dari hidrogen dan helium dan sangat panas. Planet biasa mengorbitnya, dengan durasi tertentu. Seperti bagaimana Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu 365 hari.

Astronom telah mengidentifikasi sejumlah bintang tidak biasa. Sebagian sangat menawan dengan bentuk yang unik, ada pula yang secara aneh justru mengorbit bintang lain.

Berikut adalah lima bintang tidak biasa, yang bisa jadi mematahkan anggapan kita selama ini, dilansir dari List Verse, Senin (12/8/2019):

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Bintang Punya Awan Air?

Kita menganggap bintang adalah masa yang sangat panas. Misalnya Matahari yang memiliki suhu 5.500 derajat celsius.

Namun nyatanya, ada bintang yang hanya memiliki panas 100 derajat celsius, titik didih air. Suhu yang sangat dingin untuk sebuah bintang.

Bintang itu bernama CFBDSIR 1458 + 10B; berjarak 75 tahun cahaya dari Bumi.

Para astronom percaya bahwa kondisi pada CFBDSIR 1458 + 10B lebih seperti kondisi planet besar. Mereka bahkan berpikir bahwa bintang ini mungkin memiliki awan yang mengandung air.

3 dari 6 halaman

2. Bintang di Dalam Bintang

Sebuah bintang diketahui berada di dalam bintang lain. Objek seperti itu diberi nama Thorne-Zytkow (TZO) oleh fisikawan Kip Thorne dan astronom Anna Zytkow.

Keduanya, mereka mengusulkan keberadaan bintang seperti itu pada tahun 1975. Thorne dan Zytkow mengatakan bahwa TZO terbentuk ketika bintang neutron dimakan oleh bintang superbesar berwarna merah (red supergiant).

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bintang neutron adalah inti yang runtuh dari bintang raksasa yang mati. Red supergiant adalah bintang tua yang hampir kehabisan hidrogen — elemen utama yang dibutuhkannya untuk menciptakan cahaya dan panas.

Red supergiants sendiri adalah bintang terbesar di alam semesta dan dapat mencapai 2.000 kali ukuran (diameter) Matahari kita.

Pada tahun 2014, para astronom percaya bahwa mereka telah menemukan TZO, yang mereka beri nama HV 2112. Bintang itu berada di galaksi kerdil yang berjarak 199.000 tahun cahaya dari Bumi. HV 2112 menyerupai red supergiant yang sangat terang.

4 dari 6 halaman

3. Bintang Lebih Kecil dari Jupiter

Kita juga sering menganggap bintang sebagai benda langit yang sangat besar, lebih besar dari planet. Namun ternyata, ada yang lebih kecil dari Jupiter

Bintang itu adalah EBLM J0555-57Ab, yang berjarak 600 tahun cahaya dari kita. Konon, besarnya seukuran Saturnus.

EBLM J0555-57Ab tidak akan memiliki tekanan internal yang cukup untuk fusi nuklir terjadi jika lebih kecil. Fusi nuklir adalah bagaimana bintang menghasilkan panas dan cahaya.

Meski kecil, bintang itu tetap memenuhi persyaratan massa minimum untuk fusi nuklir dalam sebuah bintang.

5 dari 6 halaman

4. Dua Bintang Jadi Satu

Lebih dari satu dekade yang lalu, para astronom menemukan bintang di Rasi Camelopardalis yang berjarak 13.000 tahun cahaya dari Bumi. Mereka menyebut sistem MY Camelopardalis.

Awalnya, mereka melihat bintang besar tunggal. Tetapi para astronom segera menyadari bahwa mereka sedang melihat dua bintang besar yang saling mengorbit.

Bintang yang lebih besar memiliki massa 38 kali dari Matahari, sedangkan yang lebih kecil memiliki massa 32 kali dari Matahari kita. Para astronom kemudian menyadari bahwa para pasangan itu akan saling membanting suatu hari nanti dan menciptakan binatang bintang yang sangat besar dengan massa 60 kali massa Matahari.

6 dari 6 halaman

5. Bintang Berbentuk Telur

Vega atauAlpha Lyrae adalah bintang berbentuk telur yang terletak 25 tahun cahaya dari Bumi. Benda ini adalah salah satu bintang paling populer di antariksa.

Vega memiliki bentuk yang aneh karena kecepatan putarannya yang super cepat. Alhasil, bintang itu dapat menyelesaikan satu rotasi pada porosnya hanya dalam 12,5 jam. Matahari kita menyelesaikan hal yang sama dalam 27 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.