Sukses

Staf Cathay Pacific Terlibat Demo Hong Kong Dilarang Mengudara di China

Staf Cathay Pacific yang terlibat demonstrasi Hong Kong akan dilarang memasuki atau melintas wilayah udara China daratan.

Liputan6.com, Beijing - Staf maskapai penerbangan Cathay Pacific yang terlibat demonstrasi Hong Kong akan dilarang memasuki China daratan. Hal itu disampaikan oleh regulator aviasi Negeri Tirai Bambu pada Jumat, 9 Agustus 2019. Tak hanya itu, para karyawan maskapai tersebut juga dilarang untuk terbang melintasi wilayah kedaulatan Beijing.

Pihak yang sama juga memerintahkan Cathay Pacific untuk memberikan identitas seluruh staf yang bertugas dalam penerbangan mulai Minggu, esok hari. "Penerbangan yang tidak disetujui, tidak akan diizinkan masuk," lapor Channel News Asia dikutip Sabtu (10/8/2019).

Tak hanya itu, regulator penerbangan China juga mengultimatum maskapai, meminta Cathay menyerahkan laporan tentang langkah-langkah untuk memperkuat kontrol internal sebelum 15 Agustus.

Maskapai itu memang telah menjadi sasaran China sejak beberapa waktu lalu. Khususnya setelah beberapa krunya terlibat dalam protes massa pro-demokrasi di Hong Kong, dengan media menyebut salah satu pilot Cathay pacific terlibat kerusuhan.

Pramugari Mendukung protes

Sementara itu, serikat pramugari Cathay Pacific jugamendukung aksi protes Hong Kong. Mereka memberikan pernyataan bersama pada Senin, setelah beberapa dari mereka terlibat pemogokan.

Akibatnya, Cathay Pacific dikecam China daratan. Tagar seperti #BoycottCathayPacific ramai digunakan dalam platform media sosial China. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 17 juta orang menggunakan tagar tersebut.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cathay Pacific Mendukung Para Stafnya

Adapun pimpinan Cathay Pacific John Slosar pada Rabu telah membela stafnya, dengan alasan kebebasan berpikir.

"Kami mempekerjakan 27.000 staf di Hong Kong untuk melakukan segala jenis pekerjaan yang berbeda," kata Slosar pada konferensi pers setelah rilis hasil perusahaan yang menunjukkan protes telah memengaruhi pemesanan masuk pada Juli.

"Anda akan dengan mudah membayangkan bahwa dalam 27.000 itu kita memiliki hampir setiap pendapat tentang setiap masalah ... kita tentu tidak akan bermimpi untuk memberi tahu mereka apa yang harus mereka pikirkan tentang sesuatu."

Tetapi regulator China telah menuntut, mulai Sabtu, maskapai harus menghentikan semua personel yang terlibat atau mendukung "protes ilegal" agar tidak terbang ke daratan atau di wilayah udara China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.