Sukses

Maijan Orthodox Golden, Teh Langka yang Dibanderol Rp 15 Juta per Kilogram

Menilik uniknya Majian Orthodox Golden, teh langka yang berhasil dijual seharga Rp 15 juta per kilogramnya.

Liputan6.com, New Delhi - Komoditi teh langka dari negara bagian Assam, India, telah dijual dengan harga rekor dalam lelang terbaru setempat, di mana itu menjadi pengecualian khusus di tengah lesunya industri teh dunia.

Sebanyak dua kilogram teh Golden Maijan Orthodox dijual seharga 141.002 rupee (setara Rp 28 juta) pada Rabu 31 Juli.

Jika dihitung per kilogramnya, teh tersebut bisa dijual hingga Rp 15 juta, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (2/8/2019).

Seorang pedagang Belgia yang tidak dikenal membeli teh langka tersebut melalui agen lokal, kata seorang pejabat lelang.

Sekretaris Pusat Lelang Teh Guwahati, Dinesh Bihani, mengatakan penjualan itu adalah harga rekor dalam sejarah pelelangan setempat, mengalahkan harga 50.000 rupee (setara Rp 10,1 juta) per kilogram, yang dibayarkan untuk teh Manohari Golden sehari sebelumnya.

Pembeli dari Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Iran aktif di pasar teh Assam dan harga yang lebih tinggi diyakini telah dibayarkan dalam penjualan pribadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksinya Adalah Proses yang Membosankan

Maijan Orthodox berasal dari semak-semak berusia 100 tahun di perkebunan milik Assam Company India Limited, salah satu perusahaan teh tertua di dunia.

Perusahaan itu kembali bangkit setelah sempat dinyatakan bangkrut pada tahyn lalu, ketika diambil alih oleh taipan India, BR Shetty.

"Kaya akan aroma dan rasa, Maijan Golden menawarkan pengalaman yang unik dan eksotis kala menyeruput teh," kata Sanjay Jain, direktur Assam Company India kepada kantor berita AFP.

Namun, produksi adalah "proses yang membosankan", tambahnya.

"Tunas dipetik pada tanggal tertentu tergantung pada kondisi iklim, digulung dengan tangan dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Seluruh proses ini sangat alami dan tidak ada mesin yang terlibat," kata Jain.

Dia mengatakan hanya 35 kilogram teh yang diproduksi selama 2019, dan hanya dua kilogram yang ditawarkan pada lelang pekan ini.

"Kami sangat senang dengan rekor harga yang diraih. Ini menunjukkan bahwa ada pembeli untuk teh berkualitas, dan ini adalah kabar baik bagi industri teh di Assam," katanya.

Assam Company India memiliki 14 kebun di seluruh negara bagian timur laut India itu, dan menghasilkan lebih dari 10 juta kilogram teh hitam per tahunnya.

3 dari 3 halaman

Kejatuhan yang Tidak Disadari

Sementara Maijan Orthodox dan teh khusus langka lainnya dari wilayah ini sedang disukai di pasar internasional, Asosiasi Teh India (ITA) pada pekan ini meminta bantuan pemerintah pusat dan negara bagian untuk menjaga harga produk tetap dalam rasio normal.

Asosiasi tersebut menginginkan pihak berwenang untuk melarang ekspansi produksi teh di setidaknya lima bidang utama.

Mereka membayar iklan surat kabar yang mengatakan industri teh, yang mempekerjakan lebih dari satu juta orang, sedang dalam krisis.

"Sementara harga jual rata-rata hampir tetap stagnan, biaya produksi rata-rata meningkat yang menyebabkan tingginya pengabaian peruntukan kebun," tambahnya.

ITA juga mengimbau dana publik untuk mempromosikan teh India dan untuk penetapan harga minimum di lelang berdasarkan biaya produksi.

Assam menyumbang lebih dari setengah produksi teh India, di mana lebih dari 650 juta kilogram dipetik setiap tahun dari 850 kebun teh di negara bagian itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.